Wapres ajak masyarakat tanamkan budaya olahraga sejak dini
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono mengajak masyarakat Indonesia menanamkan budaya olahraga sejak dini atau mulai usia pra sekolah. Karena dengan olahraga jiwa sportivitas, kejujuran dan semangat kompetisi otomatis akan terbentuk.
Pernyataan tersebut dikemukakan Wapres dalam sambutannya pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-31 di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/9).
"Dengan berolahraga, watak bangsa akan terbentuk. Watak diperlukan bagi kemajuan pribadi dan bangsa, sedangkan kemajuan bangsa ditentukan watak masing-masing warga," ujarnya.
Boediono mengatakan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah dalam pengembangan olahraga di Indonesia. Ia meminta penanganan pengembangan olahraga nasional tidak dilakukan sepotong-sepotong dan dalam jangka waktu pendek.
"Jangan sepotong-potong, kita harus belajar ke negara lain yang lebih efektif dalam pembinaan olahraga," katanya.
Boediono mengingatkan Pekan Olahraga Nasional (PON) I yang diselenggarakan di Kota Solo pada tanggal 9 September 1948, bertujuan untuk memperkuat semangat juang, persaudaraan, dan menghadapi tantangan bangsa pada saat itu.
"Saat ini peringatan Haornas juga bertujuan menghadapi tantangan bangsa saat ini dan untuk mengembangkan olahraga nasional," jelasnya.
Pada peringatan Haornas ke-31 tersebut Wapres Boediono juga menetapkan Stadion Sriwedari Solo sebagai monumen stadion nasional. Hadir dalam peringatan Haornas tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menpora Roy Suryo dan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Dalam sambutannya, Menpora Roy Suryo, menyebut saat ini Indonesia juga tengah melakukan road to Unesco untuk pencak silat. Kegiatan tersebut bertujuan, mengenalkan olahraga pencak silat sebagai olahraga asli Indonesia untuk bisa dipertandingkan di olimpiade dan bukan hanya di tingkat Asean Games.
"Meskipun Malaysia menyebutkan pencak silat berasal dari negara itu, tetapi kenyataannya pencak silat berasal dari Indonesia dan reliefnya ada di Candi Borobudur, Jawa Tengah," katanya.
Peringatan Haornas di Kota Solo tersebut juga ditampilkan obor api PON I yang apinya diambilkan dari sumber api Mrapen. Obor api PON tersebut juga dibawa atlet pembawa api PON I, Titi Syarif Sudibyo. Sejumlah atlet dari berbagai tingkatan usia, wasit serta atlet yang telah pensiun juga mendapatkan penghargaan yang diberikan Wapres Boediono.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md mengajak masyarakat Indonesia bersujud kepada ibu pada sesi debat kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaTema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca SelengkapnyaPembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca Selengkapnya