Wamentan harap RPH perorangan bisa penuhi kebutuhan daging sapi
Merdeka.com - Permintaan daging sapi terus meningkat. Namun masih banyak penduduk memiliki Rumah Potong Hewan (RPH) secara perorangan belum memenuhi syarat.
"Permintaan meningkat khususnya datang dari Jakarta. Tetapi RPH belum memenuhi syarat sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Harapan saya ada RPH yang memenuhi syarat sehingga permintaan dari Jakarta bisa terpenuhi," kata Rusman seperti dikutip dari situs deptan.go.id, Senin (21/4).
Rusman mengatakan hal itu di sela persiapan kunjungan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ke Kelompok Tani Ternak Wahyu Utama di Desa Sukalilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Pengembangan peternakan sapi tersebut merupakan usaha kelompok dari para petani sederhana yang mengembangkan dari hulu (pembibitan) sampai ke hilir dimana mempunyai rumah potong hewan dan restoran.
Pada kunjungan kerja tersebut Rusman mendapat penjelasan dari Joko Utomo, pemimpin kelompok tani ternak, yang menerangkan bahwa untuk menunjang kebutuhan pakan ternak, kelompok peternak memanfaatkan limbah untuk membuat pakan konsentrat.
"Pakan di sini memanfaatkan limbah-limbah pertanian mulai dari kulit kacang dan jagung, kangkung. Ini semua kami sajikan pagi. Konsentrat siangnya kami ganti dengan jerami, tidak harus rumput segar," ujar Joko.
Menurut Joko, peternak juga mampu memanfaatkan kotoran sapi untuk membuat pupuk organik yang memenuhi standar dan ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut juga Joko menjelaskan mengenai sejarah kelompok tani ternak yang dipimpinnya tersebut dalam mengembangkan sapi potong. Kelompok Ternak Wahyu Utama merupakan binaan Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya (P4S) kelompok peternak sapi potong bumi peternakan wahyu utama dimana terdapat pula koperasi peternakan Wahyu Mitra Utama.
Saat didirikan 8 Desember 2003, anggota peternakan ini hanya berjumlah 30 orang. Kini jumlah anggota kelompok tani yang dipimpin Joko Utomo itu telah berkembang, demikian juga dengan sapi yang dikembangkan. Populasi mencapai 2.017 ekor sapi sehingga menjadi salah satu peternakan sapi terbesar di Jawa Timur dimana produksi daging sapi melibatkan kelompok peternak sapi di Tuban.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaTinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaBangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Pastikan Ledakan di RS Semen Padang Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
Hasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaPantang Nyerah Walau Pernah Rugi, Ini Cerita Ibu Rumah Tangga di Bogor Usaha Kue Sederhana Omzetnya Capai Rp 40 Juta
Bermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaDari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya
Siapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun
SMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.
Baca SelengkapnyaLedakan Terjadi di RS Semen Padang, Sejumlah Pasien Dipindah
Sejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca Selengkapnya