Wali Kota Solo Setuju Wacana Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD
Merdeka.com - Wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendapatkan tanggapan pro dan kontra. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang juga Ketua DPC PDIP Solo termasuk yang setuju dengan rencana tersebut.
"Kalau saya setuju. pilkada tidak langsung atau melalui DPRD bisa mencegah tindakan korupsi kepala daerah," katanya, Kamis (21/11).
Pilkada langsung seperti saat ini, dia menilai, membuat calon kepala daerah menghabiskan banyak anggaran. Terutama untuk biaya kampanye. Akibatnya, saat menang dan menjabat, mereka mencari pendapatan lain secara ilegal. Apalagi gaji yang didapatkan tak sesuai dengan pengeluaran.
"Sekarang ini gaji kepala daerah sekitar Rp6 juta, ditambah pendapatan lain resmi sekitar Rp100 juta. Jumlah itu untuk sosial saja kurang . Kalau jadi bupati atau wali kota tapi tidak punya komitmen dan jiwa melayani ya pasti korupsi," ujarnya.
Pemilihan Langsung Habiskan Banyak Uang
Rudy mencontohkan, dalam sepekan ia bisa menghadiri belasan kali acara hajatan warga. Belum lagi tak sedikit warga yang meminta bantuan secara pribadi. Baik untuk pelunasan biaya sekolah maupun pelunasan biaya rumah sakit misalnya. Kondisi tersebut membuat ia harus menyiapkan anggaran cukup besar.
"Kalau Pilkada 2015 kemarin saya tidak mengeluarkan modal banyak. Kalau saksi itu kan harus dibayar, tap yang bayar kan partai," terangnya.
Dia menambahkan, dalam hal pengawasan Pilkada lewat DPRD lebih mudah. Jika melalui DPRD, pengawasan jika terjadi money politic juga lebih mudah.
"Saya jamin mereka tidak berani melakukan korupsi, karena kalau ditangkap saber pungli juga berat kok," terangnya.
Rudy tak menampik, peluang korupsi masih ada walaupun dilakukan Pilkada tidak langsung. Ia mengusulkan agar kepala daerah pilihan DPRD yang korupsi dihukum mati.
"Kalau pilihan dari DPRD masih ada yang korupsi, jangan dihukum penjara tapi hukum mati biar kapok," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Ini Ceritakan Pengalaman Tinggal di Kota Termahal dengan Pengeluaran Capai Rp81 Juta per Bulan, Warganet Soroti Hal Ini
Meski gaji per bulannya tinggi, seorang wanita mengungkap bahwa biaya hidupnya juga tinggi.
Baca SelengkapnyaPunya Peluang Bagus, Begini Kesiapan Bupati Kendal Maju Pilkada Jateng 2024
Guna memastikan keinginannya itu, Dico mulai mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jateng.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Heran Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam
Sebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaSaat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk
MU kepergok bersama seorang wanita di sebuah rumah
Baca SelengkapnyaHeru Budi Rencana Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam, Ahmad Sahroni: Bapak Sangat Mengecewakan dan Zalim
"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaKisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca Selengkapnya