Wali Kota: Pembangunan Bekasi sudah sesuai dengan RTRW
Merdeka.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan di wilayah yang dipimpinnya sudah sesuai dengan ruang dan tata wilayah (RTRW) yang ada. Kota Bekasi menurut Rahmat adalah kota jasa dan perdagangan.
Dalam mewujudkannya, Kota Bekasi saat ini tengah melakukan transisi dari daerah pertanian menjadi kota jasa dan perdagangan. Fase transisi itu diwujudkan dengan pembangunan, pusat perbelanjaan, pemukiman vertikal atau apartemen, hotel, pertokoan. Dengan begitu, pendapatan asli daerah dari sektor tersebut dapat digenjot.
Menurut dia, sebagai kota metropolitan, jumlah penduduk yang mencapai 2,6 juta jiwa dengan luas wilayah 21 ribu hektar sudah ideal. Karena itu, pengembangan infrastruktur jasa dan perdagangan terus ditumbuhkan. "Nantinya masyarakatnya beraktivitas di dalam kota," kata dia belum lama ini.
Ia menyebutkan, pusat jasa dan perdagangan dipusatkan di satu titik yaitu di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Terbukti dengan bermunculannya bangunan pertokoan, hotel, apartamen, pusat perbelanjaan, dan lainnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya tengah berupaya memetakan berbagai area yang ada di Kota Bekasi. Mulai dari area jasa dan perdagangan (bisnis), area perindustrian, serta area pemukiman. Sehingga Kota Bekasi lebih siap menjadi Kota Metropolitan.
Menurut dia, di Wilayah bagian utara tidak ada lagi penambahan zona industri baru, sehingga hanya perusahaan yang telah ada saja, sebab bagian lainnya akan diarahkan untuk permukiman vertikal padat dan perdagangan jasa.
Wilayah pusat kota akan diperuntukkan sebagai Central Bussines District (CBD), pengembangan jasa perdagangan komersial akan berkumpul di satu titik.
Selanjutnya, wilayah Bantargebang, Mustikajaya, Rawalumu sebagai zona industri ringan non polutan, pengelolaan sampah terpadu dan perumahan.
Wilayah Pondok Gede, Jatiasih untuk perumahan kepadatan tinggi, zona pendidikan, perdagangan dan jasa. Sedangkan daerah Jatisampurna akan diperuntukkan sebagai pengembangan ekonomi baru di selatan.
"Kota Bekasi akan tertata rapi," katanya.
Baru penuhi 6 persen RTH
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat baru memenuhi enam persen ruang terbuka hijau publik dari total yang disediakan pemerintah sebesar sepuluh persen.
"Susah untuk memenuhi, karena harga tanah semakin mahal," kata Kepala Dinas Tata Kota Bekasi, Koswara, Jumat (17/10).
Sesuai undang-undang, Kota Bekasi wajib menyediakan 30 persen RTH. Rinciannya, pemerintah menyediakan sepuluh persen untuk RTH publik, sedangkan 20 persen disediakan oleh swasta atau masyarakat untuk RTH privat.
"Secara keseluruhan baru terpenuhi 13 persen," kata Koswara.
Menurut dia, RTH untuk publik berupa taman kota, sepadan kali, jalur hijau, maupun sepadan situ. Jika sudah menjadi RTH, lahan itu tak bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain, atau didirikan bangunan.
"Pengembang juga wajib menyediakan RTH, meskipun pembangunan apartemen," ujar Koswara.
Koswara tak dapat memastikan, kapan RTH 30 persen terpenuhi. Soalnya, untuk memenuhinya dibutuhkan pembelian lahan. Sedangkan, harga tanah di Kota Bekasi semakin melambung. Di pusat kota saja menurut dia, sudah di atas Rp 1 juta per meter persegi.
"Satu persen saja bisa menghabiskan Rp 1 triliun," kata Koswara.
Koswara menambahkan, pihaknya terus mengupayakan pengembangan RTH yang ada. Sehingga, RTH tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Seperti taman kota, sekarang sudah dimanfaatkan warga untuk bersantai," kata dia.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaTinjau RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi, Jokowi Janjikan Renovasi dan Tambah Kapasitas Bangunan
Alasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Perintahkan Menteri Basuki Revisi Desain Istana Wapres di Ibu Kota Nusantara, Kementerian PUPR Respons Begini
Meski ada perintah desain ulang, Danis optimistis Istana Wapres dapat selesai tepat waktu.
Baca SelengkapnyaTak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh
Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca Selengkapnya30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaTotal Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan
Jokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya