Walikota Makassar sempat ditodong PKS Rp 10 M buat mahar Pilgub
Merdeka.com - Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, mengakui sempat diminta uang hingga Rp 10 miliar buat pemenangan dia dan pasangannya, Azis Kahar Muzakar, oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
Ilham juga mengaku menghamburkan fulus Rp 2,5 miliar untuk membeli dukungan dari Partai Hanura pada pilgub tahun lalu itu.
"Awalnya memang diminta Rp 10 miliar. Tetapi, saya negosiasi akhirnya sepakat di angka Rp 8 miliar," kata Ilham saat bersaksi dalam sidang Fathanah, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (19/9).
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di Sulawesi Selatan itu, ia merasa tidak mubazir menggelontorkan Rp 8 miliar untuk membeli dukungan PKS. Hal itu lantaran ia menganggap jaringan PKS cukup kuat, meski ia gagal menjadi pemenang pilgub itu.
"Saya lihat PKS memiliki jaringan kader yang kuat di tingkat bawah. Karena saya juga butuh dukungan. Kursi Demokrat cuma 13, sementara kalau ingin mencalonkan minimal memiliki 15 kursi," ujar Ilham.
Saat dikonfirmasi hakim soal uang mahar Rp 10 miliar itu, Koordinator Wilayah dan Pemenangan Pilgub Makassar, Najamuddin Mara Hamid, mengakuinya. Ia juga mengetahui Fathanah dilibatkan sebagai perantara antara Ilham dan PKS.
"Awalnya memang diminta Rp 10 miliar tapi dinegosiasi lagi. Kami minta rentangnya antara Rp 7 sampai 10 miliar. Akhirnya sepakat Rp 8 miliar," kata Najamuddin.
Najamuddin mengakui Ilham membayar uang muka mahar pilgub buat PKS sebesar Rp 5 miliar. Ia menerima uang itu dari kakak Fathanah, Amel Fadli. Sementara sisanya dibayar bertahap.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta
Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaJanjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara
Uang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Klaim Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Ini Sebabnya
Satgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaJK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004
Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca Selengkapnya