Wali kota Bandung bahas status cegah dengan teman dekat
Merdeka.com - Setelah dicegah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, Wali Kota Bandung Dada Rosada sulit untuk ditemui wartawan. Dada tak ada di kantor dan rumah dinasnya.
Para wartawan yang hendak meminta komentarnya seakan kehilangan jejak orang nomor satu di Pemkot Bandung itu. Namun, hari ini Dada muncul di kantornya dan menjelaskan keberadaannya.
"Saya tidak menghilang ah. Saya berada di suatu tempat membahas semua permasalahan yang ada dengan teman dekat saya," kata Dada Rosada dalam jumpa pers di kantor Pemkot Bandung, Selasa (26/3).
Dia mengaku tak meninggalkan Bandung apalagi pergi keluar negeri. Dia hanya tengah membahas status cegah yang dilakukan KPK kepadanya bersama orang terdekatnya.
"Saat orang tidak mengetahui bukan berarti sembunyikan, saya masih di Bandung. Saya membahas semua permasalahan yang ada dengan teman dekat," kata Dada.
Dia mengaku terkejut setelah mengetahui KPK telah mencegahnya. "Barangkali sebagai manusia masa tidak ada keterkejutannya. Semua sama. Ya kan mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Semua ada proses. Kalau dikatakan (KPK) saksi sudah cukup bisa saja saya tidak dimintai keterangan," tuturnya.
KPK kemarin resmi mencegah Dada Rosada. Orang nomor satu di Pemkot Bandung itu diduga terkait kasus suap Hakim Setyabudi Tejocahyono. Selain melakukan pencegahan, penyidik juga tengah menggeledah ruang kerja Dada di Kompleks Balaikota Jalan Wastukencana, Bandung.
Hakim Setya diduga menerima suap sebesar Rp 150 juta dari Asep yang merupakan orang suruhan Hery Nurhayat. Asep juga mengaku sebagai orang dari Toto Hutagalung.
Toto adalah pengusaha pemilik CV Jodam dan ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran di Bandung. Tiga tahun lalu perusahaannya sempat terlibat sengketa dengan pengelola pasar Andir, Bandung, PT Aman Primajaya, soal lahan parkir. Hingga kini penyidik KPK masih buru keberadaan Toto.
Duit suap itu diduga berkaitan dengan perkara korupsi dana Bansos sebesar Rp 66 miliar di PN Bandung, yang sedang ditangani Setyabudi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaStatus Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN
Menurutnya, IKN secara hukum akan efektif menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat Keppres diterbitkan.
Baca SelengkapnyaViral Wanita Dipukul Pria Hingga Terjengkang di Cimahi, Ini Kata Polisi
Terduga pelaku berinisial R, warga Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
HP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaTabrakan Kereta di Bandung, 3 Orang Tewas
Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaTabrakan Kereta di Bandung, Kondisi Masinis Masih Terjepit
Polisi hingga kini masih terus melakukan proses evakuasi terkait tabrakan kereta.
Baca SelengkapnyaBekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca Selengkapnya