Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakil Rektor Mengaku Pernah Titip 10 Nama Agar Masuk Unila

Wakil Rektor Mengaku Pernah Titip 10 Nama Agar Masuk Unila Sidang kasus korupsi eks Rektor Unila. ©2023 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila) Yulianto mengakui pernah menitipkan empat nama agar lulus ke perguruan tinggi negeri tersebut pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun 2022.

"Ya, ada empat nama yang saya titipkan pada PMB 2022," kata Yulianto selaku saksi dalam persidangan dugaan kasus suap Unila di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang Kelas 1A, Bandarlampung, Selasa (17/1).

Dalam persidangan tersebut, Yulianto juga mengatakan setelah nama-nama yang dia titipkan itu lulus sebagai mahasiswa baru, dia mengaku langsung mengucapkan terima kasih kepada dekan melalui pesan singkat WhatsApp. Dia mengklaim tidak pernah memberikan uang.

"Saya tidak pernah nitip uang ke rektor atau menerima duit dari orang yang saya titipkan," katanya.

Dalam upaya meluluskan nama-nama yang dititipkan itu, Yulianto menitipkan nomor peserta kepada masing-masing dekan dan juga kepada Helmy sebagai Ketua PMB Tahun 2022.

"Ada titipan mahasiswa, nomornya diserahkan ke dekan, tidak ada kopelan dari rektor. Biasanya, setelah nomor yang dikumpulkan di dekan, kemudian dirapatkan dengan wakil rektor I, tapi nama-nama yang dititipkan tersebut tidak diterima juga tidak apa-apa," jelasnya.

Yulianto pun mengungkapkan bahwa secara keseluruhan dirinya telah menitipkan 10 nama untuk diterima sebagai mahasiswa baru Unila.

"Ada beberapa fakultas yang saya titipkan nama-nama calon mahasiswa ke dekan, seperti di FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Hukum, MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Pertanian, dan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Total 10 saya titipkan. Saya hanya menolong kolega dan saudara saja," katanya.

Namun demikian, dia mengakui pernah menyumbang uang sebesar Rp50 juta untuk renovasi masjid di Unila serta Rp50 juta untuk pembangunan Lampung Nahdliyin Center (LNC).

"Saya hanya memberikan uang untuk pembangunan masjid dan LNC. Jadi, tahun 2020 rehabilitasi masjid Rp50 juta, dicicil tiga atau empat kali; yang LNC itu tahun 2021, Rp50 juta, juga diserahkan melalui Mualimin," jelasnya.

Yulianto mengatakan alasannya memberikan uang tersebut tidak ada kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru "titipan" tersebut. Karomani memang pernah meminta bantuan agar Yulianto ikut menyumbang pada pembangunan LNC.

"Saya menyumbang uang itu untuk mendapatkan rida Allah Swt. Apalagi saya kan anggota NU, malu kalau tidak ikut menyumbangkan uang pembangunan LNC itu. Jadi, insya Allah saya memang mau mencari rida Allah, tidak ada yang lain," kata Yulianto.

Selain Yulianto, dua wakil rektor lain juga menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan suap PMB Unila Tahun 2022, yakni Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Asep Sukohar serta Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Suharso.

Terdakwa mantan rektor Unila Karomani menjalani sidang bersama terdakwa lainnya, yakni Heryandi selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila dan M. Basri selaku Ketua Senat Unila; di mana ketiganya selaku penerima suap. Sementara itu, terdakwa pemberi suap adalah pihak swasta yakni Andi Desfiandi masih dalam proses persidangan.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.

Baca Selengkapnya
Usai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM

Usai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terima Surat Panggilan MK, Sri Mulyani Siap Hadir di Sidang Sengketa Pilpres Jumat Besok

Terima Surat Panggilan MK, Sri Mulyani Siap Hadir di Sidang Sengketa Pilpres Jumat Besok

Yustinus mengonfirmasikan Sri Mulyani telah menerima undangan sebagai saksi dari Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Unissula Bakal Cabut Gelar Profesor Kehormatan Anwar Usman

Unissula Bakal Cabut Gelar Profesor Kehormatan Anwar Usman

Dia menyebut pencopotan gelar Profesor Kehormatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman harus dilakukan secara berhati-hati.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Nadiem Makarim Tunjuk Chatarina Muliana Girsang  Jadi Plt Rektor UNS

Nadiem Makarim Tunjuk Chatarina Muliana Girsang Jadi Plt Rektor UNS

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menunjuk Chatarina Muliana Girsang sebagai Plt Rektor UNS setelah Jamal Wiwoho mengundurkan diri.

Baca Selengkapnya
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.

Baca Selengkapnya