Wakil Ketua MPR sebut ISIS pengalihan isu pilpres
Merdeka.com - Gerakan kelompok ISIS di Indonesia semakin meresahkan masyarakat dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari menilai, gerakan tersebut bisa diredam pemerintah dengan berbagai cara, salah satunya adalah mencabut kewarganegaraan siapapun WNI yang terlibat dalam gerakan kelompok garis keras tersebut.
"Menurut saya tindakan yang paling proporsional adalah jika sudah terbukti (terlibat gerakan ISIS) ya cabut saja kewarganegaraannya jadi WNI, karena pencabutan kewarganegaraan itu kan punya implikasi yang sangat besar, termasuk didalam konteks HAM (Hak Asasi Manusia)," kata Hajriyanto di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/8).
Hajriyanto mengatakan, apabila WNI terlibat dalam gerakan ISIS kemudian dicabut kewarganegaraannya, hal tersebut akan menyulitkan pergerakan kelompok tersebut di Indonesia. Namun, pencabutan kewarganegaraan tersebut bisa ditarik kembali dengan syarat-syarat tertentu.
"Kalau sudah bukan WNI ya harus dideportasi, dideportasi kemana? Warga negara mana? Bisa saja dia mengajukan permohonan kembali untuk menjadi WNI tetapi kan ada persyaratan tertentu," ucap Hajriyanto.
Di sisi lain, Hajriyanto melihat, munculnya gerakan ISIS bisa saja merupakan upaya pengalihan isu dalam dan luar negeri. Isu yang dimaksud adalah serangan Israel ke Palestina yang dinilai brutal, sedangkan isu di dalam negeri adalah proses penyelesaian sengketa hasil pilpres yang saat ini sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ya bisa saja terjadi kalau memang dalam era informasi, perang informasi membuat hal yang disinformasi juga sangat besar kemungkinan. Terakhir ini kan penyerangan Israel ke Gaza sedemikian brutalnya memang membutuhkan berita imbangan, itu bisa saja terjadi seperti itu," papar Hajriyanto.
Oleh sebab itu, Hajriyanto mengajak berbagai pihak untuk semakin waspada dan menyikapi setiap persoalan secara proporsional.
"Maka dari itu, kan semua pihak mesti korek dan proporsional menyikapi hal itu, jangan sampai kita terombang ambing oleh permainan informasi pihak luar," tutup Hajriyanto.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaBukan Sama Pejuang Al Qassam, Tentara Israel Mulai Dibunuh oleh Tumbuhan di Gaza
Di balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.
Baca SelengkapnyaBenarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Baca SelengkapnyaIsrael Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaMantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan
Israel juga berencana menarik seluruh pasukan daratnya di Gaza dan menggencarkan serangan udara.
Baca SelengkapnyaIsrael Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Baca SelengkapnyaPernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca Selengkapnya