Wakapolri akan telusuri tiga calon Kapolri berekening gendut
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Pol Oegroseno angkat bicara terkait dugaan adanya calon Kapolri yang memiliki rekening gendut. Menurutnya, Polri akan menelusuri dugaan rekening gendut tersebut.
"Kalau ada laporan apalagi informasi tetap harus ditindaklanjuti. Kita tidak abaikan (temuan Kompolnas)," ujar Oegroseno di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/9).
Oegroseno menegaskan, pihaknya amat mengapresiasi apa yang disampaikan Kompolnas tentang rekening gendut tersebut. Antara Kepolisian dan Kompolnas, keduanya memiliki hubungan erat yang berfungsi sebagai pengawasan.
"Kalau ini bagian dari pengawasan eksternal ya kita apresiasi. Tetap kita berterimakasih dan sangat appreciate lah," tegas Oegroseno.
Sebelumnya, Kompolnas menemukan tiga calon Kapolri memiliki rekening gendut. Sayangnya Kompolnas enggan menyebutkan siapa-siapa saja ketiga orang Jenderal polisi tersebut.
"Ada 3 nama secara khusus. Kalau nama jangan lah. Makanya kita dorong tujuh (masuk bursa pemilihan calon Kapolri)," ujar Komisioner Kompolnas, Adrianus Meliala, Senin (9/9) kemarin.
Adrianus mengatakan, ia mengetahui hal itu setelah melakukan verifikasi LHKPN ke KPK. Pihaknya pun juga telah mengonfirmasi hal tersebut kepada ketiga orang yang bersangkutan.
"Banyak lah, macam-macam tabel (indikasi rekening gendut). Kita mewakili publik, ini ada laporan si bapak ini ada rekening gendut, itu kita masukkan ke dalam laporan kami ke Presiden, Bahwa dia (3 nama terindikasi rekening gendut) mau bohong terserah, kita kan tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan. Kalau bohong kan dia pertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pokoknya dari tiga nama itu lah," paparnya.
Sejumlah orang Jenderal polisi yang telah melaporkan harta kekayaannya adalah Kepala Lembaga Pendidikan Komjen Polisi Budi Gunawan, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachjunadi, Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar dan Badrodin Haiti. Dan terakhir Kakorlantas Polri, Irjen Pudji Hartanto, dan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen, Anton Setiadi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Kapolri.
Baca SelengkapnyaListyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolri menyempatkan untuk mengecek fasilitas yang ada di pos terpadu dan pos pelayanan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi pati TNI AD, AU dan AL.
Baca SelengkapnyaKapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya