Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wacana tes keperawanan yang pernah bikin geger

Wacana tes keperawanan yang pernah bikin geger petisi online tes keperawanan. ©2013 Change.org

Merdeka.com - Keperawanan bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting. Tak jarang dalam pernikahan, mempelai pria meminta syarat bahwa calon istrinya harus masih perawan.

Namun kini isu soal keperawanan tidak hanya milik 'rumah tangga'. Keperawanan pernah beberapa kali menjadi isu nasional karena dijadikan syarat sebuah kelulusan.

Isu itu pun sempat ramai. Banyak pro dan kontra dalam menanggapi tes keperawanan itu. Berikut beberapa isu menyangkut soal tes keperawanan yang diharuskan bagi seorang wanita untuk lulus:

DPRD Jambi pernah usulkan tes perawan sebagai syarat lulus SD-SMA

Pada medio September 2010 lalu, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Bambang Bayu Suseno pernah mengeluarkan wacana kontroversial soal penerimaan siswa baru (PSB) sekolah negeri di Jambi. Bambang mengusulkan tes keperawanan bagi siswa lulusan SD-SMA. Jika tak lulus tes alias tak perawan, seorang gadis tak bisa melanjutkan sekolah."Idenya sederhana, bagi yang punya anak gadis, tentu takut anak-anaknya 'dirusak' sebelum waktunya. Makanya, dengan tes keperawanan sebelum melanjutkan sekolah, anak-anak gadis otomatis bisa menjaga sendiri kehormatannya," beber Bambang Bayu Suseno, kala itu.Usulan itu rencananya bakal dia tuangkan dalam rancangan peraturan daerah (Ranperda) Provinsi Jambi melalui Komisi IV."Kalau perlu kita buat diskusi, semua boleh kasih pendapat. Memang kontroversial, tapi tujuannya kan baik, menjaga moral anak-anak kita," jelasnya.Tes keperawanan menjadi kontroversi karena ditolak berbagai pihak. Akhirnya hal ini pun batal dilakukan. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu Muhammad Nuh, menolak usulan tersebut."Ini enggak wise, enggak bijak. Kalau ada bukti tentu kami akan membuat edaran. Kalau ada, ada cara lain yang lebih wise," kata M Nuh di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/8).

Tes perawan untuk SMA sederajat di Prabumulih jadi syarat lulus

Seperti halnya di Jambi, pro kontra soal tes keperawanan juga pernah terjadi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih membuat rencana agar seluruh siswi sekolah di Prabumulih untuk mengikuti tes keperawanan.Tes tersebut, sebagai respons terhadap maraknya kasus siswi sekolah yang berbuat mesum, bahkan diduga melakoni praktik prostitusi."Kami tengah merencanakan ada tes keperawanan untuk siswi SMA sederajat. Dana tes itu, kami ajukan untuk APBD 2014," kata Kepala Dinas Pendidikan kota Prabumulih HM Rasyid, Senin (19/8/2013) kala itu.Rasyid mengakui, rencana tersebut rentan disalahartikan dan bakal menjadi kontroversi. Disdik, juga sempat takut rencana kebijakan itu bakal dicap melanggar hak asasi para siswi."Masalah keperawanan adalah hak asasi setiap perempuan. Tapi di sisi lain, kami berharap seluruh siswi tak terjerumus ke hal negatif. Karena itu, kami tetap mewacanakan kebijakan itu untuk digelar tahun depan," tandasnya.Namun rencana ini pun kemudian batal karena banyak pihak yang tidak setuju. Dalam hal ini termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu Muhammad Nuh.

Syarat jadi Polwan harus perawan

Kewajiban tes keperawanan juga pernah menjadi isu nasional tatkala syarat ini diharuskan untuk masuk jadi polisi wanita (polwan). Bahkan isu ini sempat menjadi perhatian dunia. Surat kabar Daily Mail Inggris mengulasnya dan menyebut tes itu sangat menyakitkan dan membuat trauma bagi kaum hawa.Menurut laporan organisasi hak asasi Human Rights Watch (HRW), perempuan di Tanah Air ingin menjadi petugas kepolisian dipaksa mengikuti tes keperawanan. Tahun ini peserta ujian masuk mencapai 7.000 perempuan dari seluruh provinsi. Beberapa persyaratan itu misalnya harus berusia antara 17-22 tahun, beragama, tinggi sekitar 165 sentimeter, tidak berkacamata, dan, punya selaput dara yang belum tersentuh.Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan menilai, jika lakukan tes keperawanan pihak kepolisian sama saja menghina dan melecehkan kaum hawa. "Saya pribadi menganggap tes keperawanan itu dari segi moral tidak perlu dilakukan, karena sama saja melecehkan wanita," ujar Edi ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (19/11).Menurut Edi, tidak sepatutnya tes keperawanan tersebut dilakukan. Pasalnya, bila ingin menjadi seorang Polwan yang dibutuhkan yaitu mempunyai integritas yang baik."Sebenarnya kan untuk menjadi seorang Polwan itu cukup memiliki integritas yang baik, enggak perlu lah tes keperawanan begitu. Yang terpenting lolos tes kesehatan," tandasnya.Selain itu, lanjut Edi, keperawanan itu merupakan privasi seseorang dan tidak perlu orang lain mengetahuinya. "Masih perawan atau tidak itu hak privasi seseorang dan tidak selayaknya orang lain tahu, tes keperawanan untuk menjadi anggota polisi itu belum perlu dilakukan," tegasnya.Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah pihaknya masih melakukan tes keperawanan bagi kaum hawa tersebut. "Seleksi dilakukan antara lain pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk lelaki dan perempuan, termasuk pemeriksaan organ reproduksi. Tapi bukan tes keperjakaan atau tes keperawanan," kata Ronny.

DPRD Jember usulkan tes keperawanan jadi syarat kelulusan

Meski sering menjadi pro kontra, namun wacana soal tes keperawanan masih saja bergulir. Wacana terbaru datang di jember. Komisi D DPRD Jember, Jawa Timur, mengusulkan penerapan tes keperawanan sebagai salah satu syarat kelulusan siswi SMA, selain ujian nasional. Hal ini diutarakan saat rapat dengar pendapat dengan mitra kerja Dinas Pendidikan Jember.Nantinya, aturan tersebut diharapkan tertuang dalam Perda Akhlakul Karimah. Tujuan dari usulan tersebut sebagai antisipasi maraknya kasus kehamilan di luar nikah dan penyebaran penyakit HIV/AIDS di kalangan pelajar.Menyikapi hal itu, Sekretaris GP Ansor Jember, Winarno menyesalkan dan menolak wacana tes keperawanan yang disampaikan anggota Komisi D DPRD."Ansor menolak keras wacana tersebut diberlakukan kepada para pelajar yang dijadikan syarat kelulusan UN," ujar Winarno, Senin (9/2).Menurutnya, tes keperawanan merupakan bentuk pelanggaran HAM. Sudah seharusnya siswa tidak dibuat resah dengan isu tersebut, terlebih waktu pelaksanaan UN sudah semakin dekat.Informasi yang dihimpun, wacana tes keperawanan sebagai syarat kelulusan siswi SMA ini pertama kali muncul ketika rapat dengar pendapat Komisi D DPRD dengan Dinas Pendidikan Jember, Jumat (6/2).Dalam rapat yang berlangsung di parlemen, salah satu anggota DPRD Jember Habib Isa menilai urgensi pembentukan aturan tersebut. "Harus dibuat segera," terangnya saat rapat.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Mengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran

Pendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG

Penampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG

Di usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengatasi dan Melawan Kesepian di Musim Liburan

Bagaimana Cara Mengatasi dan Melawan Kesepian di Musim Liburan

Pada musim liburan seperti sekarang banyak orang yang merasakan kesepian. Berikut cara untuk mengatasi dan melawan perasaan tersebut.

Baca Selengkapnya
7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat

7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat

Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya