Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin 'Merah Putih' Eijkman Segera Diuji Coba ke Hewan

Vaksin 'Merah Putih' Eijkman Segera Diuji Coba ke Hewan ilustrasi vaksin corona. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Merdeka.com - Vaksin Virus Corona yang diteliti oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman saat ini sudah melewati fase pre-klinis. Vaksin yang diberi nama 'Merah Putih' ini merupakan kerjasama antara Eijkman dengan Bio Farma. Targetnya, vaksin ini sudah bisa diedarkan secara masal di akhir 2021.

Pengembangan vaksin ini diawasi penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Menristek Bambang Brodjonegoro merupakan ketua tim pengembangan vaksin tersebut.

Saat dihubungi merdeka.com, Kepala LBM Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan bila saat ini belum ada perkembangan yang signifikan pada penelitian vaksin merah putih bila dibandingkan dengan minggu lalu. Semua tahapan maupun prosesnya masih sama seperti pekan lalu.

"Saat ini belum ada perkembangan yang signifikan dibandingkan dengan minggu lalu," ujar Amin kepada merdeka.com, Senin (20/7).

Pada 15 Juli lalu, LBM Eijkman melakukan konferensi pers secara virtual untuk menginformasikan perkembangan Vaksin Merah Putih. Amin menyebutkan bila proses penemuan vaksin Covid-19 tidaklah mudah. Sehingga butuh waktu yang cukup lama.

Pada tahap awal, LBM Eijkman harus melakukan identifikasi virus dari Indonesia, tidak bisa dari virus luar negeri. Bila sebelumnya Indonesia beberapa kali menggandeng negara lain, kali ini dengan mandiri Indonesia mengembangkan vaksin Covid-19 berdasarkan virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia.

Tahap selanjutnya yaitu tahap fondasi. Eijkman harus menyiapkan protein rekombinan yang kelak akan digunakan untuk uji pada hewan. Protein rekombinan didapatkan dari amplifikasi bagian virus yang menyandi bagian Spike (S) dan Nucleocapsid (N).

"Kami akan mendapatkan protein rekombinan yang nanti akan diuji lebih lanjut, apakah dia bisa merangsang respons imun," ujarnya.

Proses pengujian tahap awal yaitu akan diuji ke hewan berukuran kecil dulu, barulah akan diuji ke hewan yang lebih besar. Bila ternyata hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, maka vaksin tersebut sudah bisa diserahkan ke Bio Farma.

"Awalnya akan diuji ke hewan kecil, kemudian ke hewan yang lebih besar. Jika hasilnya sudah bagus akan kita serahkan ke industri (Bio Farma)," ujarnya.

Eijkman membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk bisa memblokir protein spike pada bagian yang mirip dengan mahkota Covid-19. Bagian tersebut mempunyai peran menularkan virus ke sel manusia.

"Kami berusaha mengisolasi gen yang menjadi spike protein itu dan prosesnya tidak mudah. Akhirnya peneliti muda kami berhasil. 1,5 bulan mengamplifikasi bagian yang penting tadi dan sekarang prosesnya sedang dikloning lagi ke dalam sel mamalia," ujarnya.

Di tahap akhir, Eijkman akan menyerahkan hasil penelitian berupa bibit vaksin kepada Bio Farma selaku pihak industri. Bila dilihat secara persentase, penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 masih sekitar 20 hingga 30 persen.

"Persentasenya sekitar 20 sampai 30 persen. Itu tahap fondasi. Fondasi selesai, maka proses ke depannya akan lebih cepat. Kita berharap akhir bulan ini (Juli) atau Agustus sudah bisa diuji pada hewan," ungkapnya.

Nantinya, saat vaksin ini rampung dan sudah memiliki izin edar BPOM, maka pendistribusian vaksin Merah Putih ini akan diatur oleh pemerintah. Alangkah baiknya menurut Amin, bila masyarakat tidak dibebankan biaya saat ingin melakukan vaksin Covid-19.

"Karena vaksin ini untuk pandemi, tentunya akan dibiayai pemerintah, tetapi tidak menutup kemungkinan bila ada pihak swasta yang ikut membiayai," tutupnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa

Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa

Menurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Mengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan

Mengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan

Selama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.

Baca Selengkapnya
Heboh Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Sejumlah Orang, Ada Apa?

Heboh Rumah Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Sejumlah Orang, Ada Apa?

Sejumlah orang yang menggeruduk rumah Via Vallen itu mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Arek Sidoarjo.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak

Baca Selengkapnya
⁠Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman Main Burung di Tengah Sawah, Ternyata Ngelepek Merpati Susah

⁠Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman Main Burung di Tengah Sawah, Ternyata Ngelepek Merpati Susah

Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman tertarik mencoba kegiatan ngelepek burung merpati. Momennya pun jadi sorotan.

Baca Selengkapnya