Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Diuji Coba ke Hewan Sebelum untuk Manusia
Merdeka.com - Vaksin Covid-19 bernama Merah Putih buatan peneliti dalam negeri dijadwalkan untuk diuji kepada hewan pada akhir tahun ini. Setelah tahapan itu terlewati, proses uji coba dilanjutkan kepada manusia yang mau menjadi relawan.
Hal ini disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro saat mengunjungi Kampus LIPI, Kota Bandung, Rabu (29/7).
Diketahui, vaksin Merah Putih dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan menggunakan platform protein rekombinan S dan N. Menurut Bambang, jika ujicoba vaksin kepada hewan berhasil, maka proses selanjutnya bibit vaksin diserahkan ke Biofarma untuk menjadi vaksin preklinis dan klinis.
"Targetnya sampai akhir tahun ini bisa menyelesaikan uji di hewan, awalnya harus uji lab di (tingkat) sel, kemudian hewan. Bila sudah diproduksi, (akan diujikan) terbatas pada relawan," ia melanjutkan.
Jika semua sesuai rencana termasuk uji coba kepada manusia berhasil, maka ia menargetkan produksi vaksin rampung pada pertengahan 2021. Namun, ia pun mengakui bahwa prosesnya tidak akan mudah karena berkaitan dengan makhluk hidup.
"Buat vaksin ini kita bicara soal sel makhluk hidup, bagaimana reaksinya, tergantung dari makhluk hidup itu sendiri. Tak bisa direkayasa, pasti ada waktu yang dibutuhkan," ucap dia.
Disinggung mengenai uji klinis vaksin Corona dari China yang akan dilakukan di Indonesia, ia menilai bukan menjadi masalah dan tidak akan berbenturan dengan upaya uji coba vaksin buatan dalam negeri.
Bahkan, ia menyebut kuantitas vaksin yang banyak akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia. Artinya, dua penelitian ini bisa berjalan secara beriringan tanpa ada warna kompetisi.
"Indonesia butuh vaksin dengan jumlah yang besar sekali. Penduduk kita itu 267 juta orang, ada kemungkinan satu orang butuh dari satu ampul karena belum tentu daya tubuh kita terbangun, bisa jadi vaksinnya tidak bertahan lama," ucap dia.
Di samping itu, Bambang meninjau produk yang masih dikembangkan LIPI berkaitan dengan penanggulangan pandemi Covid-19. Dari sejumlah produk itu, di antaranya alat pengujian dengan nama SPR dan pembuatan reagen atau pendeteksi kimia untuk metoda tes swab.
SPR ini berfungsi untuk menjadi pelengkap teskit alternatif alat pemeriksaan swab atau ludah. Keunggulannya, akurasinya bisa lebih baik dan murah dibandingkan produk luar negeri. Imbasnya, proses pengetesan kepada masyarakat bisa lebih banyak. Begitu pula reagen untuk PCR yang bisa lebih murah.
Untuk pencegahan, alat yang saat ini dikembangkan oleh LIPI adalah alat disinfektan berupa lampu ultraviolet. "Jadi mirip disinfektan. Kita bisa memastikan ruangan yang telah dipakai bersih sebelum kembali digunakan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya