Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usut Obor Rakyat, penyidik Polri tunggu Jokowi hari ini

Usut Obor Rakyat, penyidik Polri tunggu Jokowi hari ini Jokowi hadiri rapat paripurna. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kasus Obor Rakyat sudah memasuki ranah penyidikan pidana umum dengan menetapkan dua tersangka Setiyardi Budiono dan Dharmawan Sepriyosa sebagai tersangka. Keduanya dijerat melanggar pasal pidana 310 dan 311 tentang pencemaran nama baik dan fitnah, sebelum ini pemred dan penulis Obor Rakyat juga dikenai UU Pers karena tidak berbadan hukum.

Untuk menyelidiki kasus ini, Joko Widodo (Jokowi) diminta memberikan keterangannya hari ini, Kamis (24/7) sebagai saksi di Bareskrim Polri guna melengkapi penyidikan. Kemarin Jokowi memastikan akan kooperatif terkait pemanggilan ini.

"Kalau suratnya ada, saya datang. Tapi sampai saat ini suratnya belum ada di saya," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/7) kemarin.

Dari keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Sompie, surat pemanggilan Jokowi telah dilayangkan di hari KPU menetapkan dia sebagai pemenang pemilu (22/7). "Kirim surat panggilan Pak Jokowi melalui kuasa hukumnya pada Selasa (22/7) untuk diperiksa pada Kamis (24/7) untuk melengkapi berkas sampai selesai ke Jaksa Penuntut Umum," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie lewat pesan singkat kepada merdeka.com.

Pemanggilan ini bukan pemanggilan pertama, sebelumnya Gubernur DKI ini telah dipanggil pada tanggal 18 Juli lalu namun Jokowi tidak hadir. "Kami panggil melalui kuasa hukum Tegus Samudra pada tanggal 18 Juli guna diperiksa tanggal 21 Juli namun tidak hadir," jelasnya.

Dalam penanganan tindak pidana umum ini, penyidik Bareskrim Polri telah meminta keterangan saksi ahli bahasa dari Universitas Negeri Jakarta dan saksi ahli pidana. Untuk diketahui, dalam tabloid tersebut Jokowi menjadi sasaran kampanye hitam dengan mengatasnamakan SARA.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral

Jokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral

Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi usai Nyoblos: Kita Harap Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat, Berlangsung Jurdil

Jokowi usai Nyoblos: Kita Harap Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat, Berlangsung Jurdil

Presiden Jokowi telah mencoblos surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya