Usut kasus pemerasan alkes Banten, KPK panggil Sespri Atut
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap empat orang saksi terkait kasus dugaan pemerasan alat kesehatan Banten dengan tersangka Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Dari empat nama tersebut, terdapat nama sekretaris pribadi Atut, Alinda Agustine Quintasari.
Lembaga antikorupsi ini juga memanggil dua orang pegawai negeri sipil (PNS), Iin Mansyur dan Rendi. Lalu, seorang dari pihak swasta, Jajang Lesmana.
"Mereka diperiksa terkait TPK (tindak pidana korupsi) pemerasan Alkes Banten untuk tersangka RAC," kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Senin (17/2).
Seperti diketahui, kubu Ratu Atut Chosiyah nampaknya mulai mencoba melakukan perlawanan. Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan pemerasan, kini gubernur Banten itu mencoba menyeret keterlibatan pejabat lain di Pemerintah Provinsi Banten.
Menurut kuasa hukum Atut, Firman Wijaya, kliennya tidak bakal bertindak jika keputusannya tak disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten. Dia ingin KPK juga mendalami keterlibatan pejabat lain dalam perkara itu.
Firman memastikan Atut bekerja secara kolektif kolegial dengan DPRD Banten dalam pengambilan keputusan penetapan anggaran proyek-proyek di lingkungan Pemprov Banten. Dia menyatakan sudah menyelidiki hal itu, tapi anehnya enggan diungkap kepada media.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaKesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaPasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia
Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca Selengkapnya13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
Mereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaOJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Pencentus Pungli Rutan KPK Hengki Jadi Tersangka
Nantinya tidak semua pelaku pungli yang terlibat akan dijadikan tersangka.
Baca Selengkapnya