Merdeka.com - Setelah terjadi kesalahpahaman Rabu (8/10) lalu, Polres Sukoharjo dan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersepakat bekerjasama untuk mengungkap kasus pengiriman paket sabu dari Malaysia. Kerjasama tersebut dilakukan karena target keduanya sama, sehingga tak terjadi kesalahpahaman lagi.

Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai mengatakan, target operasi polisi dan BNN memang sama. Yakni berupa paket pengiriman barang dari Malaysia yang diduga berisi sabu-sabu. Target tersebut hasil pengembangan dari kurir sabu yang berhasil ditangkap Satuan Narkotika Polres Sukoharjo dengan barang bukti sabu seberat 2 ons.

"Kami sudah bersepakat terkait target operasi berupa paket barang kiriman yang berada di biro jasa pengiriman akan dikerjakan dua pihak, BNN dan Polres Sukoharjo," ujar Andy.

Menurut Andy, selama dua hari ini Satuan Narkotika Polres Sukoharjo melakukan koordinasi dengan BNN terkait salah tangkap yang dilakukan BNN. Ia mengatakan 2 orang yang ditangkap BNN adalah anggotanya yang secara resmi ditugaskan untuk mengungkap kasus peredaran sabu sebelumnya.

"Mereka anggota Polres Sukoharjo yang kita tugaskan, dengan surat tugas resmi dan sudah melaporkan semua kegiatannya kepada pimpinan" tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua anggota Polres Sukoharjo dari Satuan Narkoba ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) saat sedang mengejar kurir narkoba. Keduanya masing-masing Bripka Roni Budi dan Brigadir Arif Jonathan, anggota Reserse Narkotika Polres Sukoharjo ditangkap di Kantor Biro Ekspedisi DHL, Jalan Slamet Riyadi Kartasura, Sukoharjo, Rabu (8/10).

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai mengatakan penangkapan kedua anak buahnya tersebut merupakan kesalahpahaman. Andy mengakui kedua anggota yang ditangkap sedang ditugaskan untuk mengembangkan kasus kurir sabu yang membawa dua ons barang haram itu.

"Ada dua orang anggota kami dan satu orang informan kami yang juga menjadi obyek salah tangkap oleh BNN," ujar Andy kepada wartawan.

Menurut Andy, keduanya ditugaskan untuk mengembangkan kasus temuan sabu sebelumnya. Mereka, lanjut Andy sudah tiga hari melakukan pengembangan. Dan hasilnya sudah dilaporkan ke kasat narkoba.

"Hanya kurang koordinasi saja. Kebetulan target kita sama dengan BNN," imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, Andy berjanji akan melakukan kordinasi dengan BNN. Koordinasi dimaksudkan untuk menentukan siapa yang akan menangani kasus tersebut. Sementara untuk kedua anggota yang ditangkap BNN, ia mengaku sudah dikonfirmasikan dengan BNN.

"Di kantor DHL tersebut petugas BNN menyita barang bukti berupa satu paket kiriman berisi 145 gram sabu," pungkasnya.