Usung 9 tuntutan, 10 ribu buruh Semarang demo peringati May Day
Merdeka.com - Hari Buruh sedunia yang diperingati tiap 1 Mei juga akan diperingati oleh ribuan buruh di Semarang. Rencana, para buruh di 'kota merah' akan menggelar demonstrasi besok untuk menyuarakan tuntutannya.
"Buruh dari Kota Semarang yang akan turun ke jalan berjumlah tidak kurang dari 10 ribu orang. Mereka akan berorasi di depan kantor Gubernur Jateng, di Jalan Pahlawan Semarang. Insya Allah bersama 10 ribu teman buruh, kita akan turun," tegas Sekretaris Gerakan Buruh Berjuang, Nanang Setyono, Kamis (30/4).
Rencananya, ribuan buruh tersebut akan bertemu di titik kumpul sekitar pukul 07.00 WIB. Selanjutnya, mereka akan bergerak menuju kantor Gubernur Jateng.
Menurutnya, ribuan buruh yang akan menggelar demonstrasi semuanya berasal dari Semarang. Mereka yang dari luar daerah menggelar demonstrasi di daerahnya masing-masing, misalnya buruh dari Solo Raya akan memusatkan aksinya di Kabupaten Boyolali.
"Aksi akan mulai sekitar pukul 08.00 WIB," ungkapnya.
Dalam aksinya, Nanang menjelaskan buruh lainnya mengusung sembilan tuntutan. Seperti halnya yang selalu disuarakan buruh, tuntutan pertama mereka adalah menolak upah murah dan penghapusan sistem kontrak serta outsourcing.
Selanjutnya, Nanang meminta agar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo merevisi Pergub tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
"Kami juga akan menyuarakan agar teman-teman (buruh) melawan pemberangusan serikat buru," tegas Nanang.
Tuntutan lainnya adalah meminta pemerintah menegakkan hukum di bidang ketenagakerjaan, memberikan hak dan perlindungan bagi buruh rumahan, menurunkan harga BBM dan kebutuhan pokok, membubarkan pengadilan hubungan industrial dan terakhir, menolak pembangunan Rusunawa dengan menggunakan dana buruh di BPJS.
Khusus tentang buruh rumahan, Koordinator Yayasan Annisa Swasti Jawa Tengah Rima Astuti meminta Pemprov Jateng untuk membuat aturan yang melindungi mereka. Aturan tentang buruh rumahan menyesuaikan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hal itu dikemukakannya dalam pembentukan Koalisi Civil Society Organization (CSO) Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang dimilikinya, di Jateng terdapat lebih dari 5 ribu buruh rumahan. Mereka tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Pekalongan.
"Buruh rumahan didominasi perempuan," ungkapnya.
Ada beberapa sektor bisnis yang sudah mempekerjakan buruh rumahan cukup lama. Misalnya di sektor bisnis garmen pengolahan kulit dan makanan. Hal itu jelas merugikan buruh rumahan lantaran pendapatan mereka tidak sesuai Upah Minimum Kota (UMK).
Upah buruh rumahan terbilang sangat minim. Pada industri garmen contohnya. Buruh rumahan hanya mendapat upah Rp 800 per sepuluh potong pakaian yang dikerjakannya.
Selain upah yang tidak sesuai UMK, pengusaha juga tidak perlu membayar beragam hal selayaknya buruh lainnya. Misalnya tentang jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan lain-lain.
"Di sisi lain, sangat menguntungkan perusahaan karena bisa menekan biaya produksi hingga 50 persen. Buruh rumahan juga menyebabkan mereka (buruh) sulit terorganisir sehingga memperlemah gerakan buruh," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPotret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaAngkutan Barang Sumbu Tiga akan Dibatasi Selama Mudik Lebaran 2024, Cek Aturannya Berikut Ini
Pembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya