Merdeka.com - Kasus narkoba di kampus Universitas Nasional (Unas) yang mencuat beberapa waktu ini membuat dunia pendidikan kembali tercoreng. Tak menutup kemungkinan, jaringan narkoba sekarang sudah masuk ke kampus-kampus lain.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyatakan anak muda merupakan konsumen yang menjanjikan bagi pengedar narkoba. Sekolah akhirnya menjadi target penjualan barang-barang haram tersebut.

"Memang pasar potensial untuk jaringan pengedar narkoba generasi muda, karena umur-umur segitu suka mencoba sesuatu yang baru, jadi tren gaul atau ikon. Tempat mereka (pengedar narkoba) itu di sekolah atau di tempat tertentu sekarang," kata Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (18/8).

Menurutnya kepolisian mengantongi rentang usia para pengguna narkoba di Indonesia. Mereka kebanyakan adalah anak muda yang berumur di bawah 30 tahun.

"Penelitian ke arah situ belum ada, tapi kalau kategori umur klasifikasinya ada. Tapi memang antara 15-30 tahun, itu yang jadi sasaran pengedar narkoba," terang dia.

Di samping itu, dia juga menilai jika ada pegawai dalam lembaga pendidikan sendiri yang bermain bukan merupakan sesuatu yang baru. Lembaga pendidikan diharapkan mampu menjaga dan mengawasi lingkungannya agar hal-hal tidak diinginkan dapat terpantau.

"Jadi bukan rahasia lagi ada oknum mahasiswa yang jadi pengedar, kalau Unas ini baru satu contoh saja. Pihak kampus harus membuat suasana lingkungan baik, agar tidak tumbuh pengedar-pengedar narkoba bisa leluasa masuk lingkungan pendidikan," ujarnya.