Usai makan lawar, warga di Jembrana kejang dan muntah-muntah
Merdeka.com - Warga yang menjadi korban keracunan makanan khas Bali dari olahan lawar nangka bercampur daging ayam, kondisinya semakin parah setelah sempat ditangani di puskesmas. Malam tadi, Jumat (13/11) secara beramai-ramai korban kembali mendatangi puskesmas.
Sebelumnya warga yang mendapat penanganan di puskesmas terdekat diberi obat oralit. Setelah kondisi membaik, seluruhnya dipulangkan. Namun sore tadi satu persatu warga yang mencicipi kudapan lawar nangka daging ayam saat Upacara Odalan di Pura, kembali alami kejang dan muntah-muntah.
Korban yang keseluruhannya warga Banjar Munduk Angrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali kembali dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Pekutatan untuk mendapatkan perawatan.
Para korban yang dilarikan ke Puskesmas Pekuatan adalah Ketut Darma (60), Wayan Wirtu (60), Ketut Suriani (59), Ni Ketut Riati (50) dan Ngurah Pariana (30). Mereka masuk Puskesmas Pekutatan dengan keluhan diare, mual-mual, muntah-muntah dan pusing serta lemas.
Satu korban, yakni Ketut Darma dirujuk ke RSUD Negara karena kondisinya terus memburuk.
"Ya, satu orang sudah kita rujuk ke RSUD Negara. Sedangkan yang empat orang kami masih observasi perkembangannya," terang dokter jaga Puskesmas Pekutatan dr Luh Kade Sri Wahyuni didampingi dr Reza, Jumat (13/11) malam.
Menurutnya kelima orang pasien tersebut masuk Puskesmas Pekutatan, dua orang pagi hari dan tiga orang sore hari dengan keluhan Gastro Interikis akut (diare) lebih dari 11 kali alami mual dan muntah, pusing serta lemas.
"Untuk empat pasien yang masih menjalani perawatan di sini kami sudah memberikan tindakan berupa pemberian infus dan pengobatan. Mereka masih kami observasi," ujarnya.
Sementara itu informasi yang diperoleh lima orang korban lainnya yang sebelumnya dirawat di rumah juga dibawa ke RSUD Negara karena kondisinya kian memburuk, menyusul satu orang korban yang sebelumnya menjalani rawat inap di RSUD Negara.
Pantauan Jumat malam korban yang dirawat di Puskesmas Pekutatan seluruhnya mengalami muntah-muntah dan diare dengan di sekitar bibir berwarna kehitam-hitaman. Bahkan satu orang korban yakni Ketut Suriani tidak henti-hentinya muntah hingga mengalami kejang perut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca Selengkapnya10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaGurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaMakan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini
Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca Selengkapnya11 Makanan yang Bisa Berdampak Buruk dan Harus Dihindari Penderita GERD
Sejumlah makanan dan minuman bisa memperburuk kondisi GERD yang dialami seseorang.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca Selengkapnya