Usai Diberi Bantuan, Pengasuh Ponpes Diminta Buat Video Terima Kasih ke Bupati Jember
Merdeka.com - Bupati Jember dr Faida merespons viralnya kabar penarikan bantuan untuk korban banjir di salah satu pesantren. Namun bantahan itu hanya disampaikan melalui akun Instagram resminya, dr.faidaofficial.
Dalam postingan yang diunggah pada Minggu (16/02) sekitar pukul 23.30 WIB itu, Faida menyatakan "terima kasih atas atensi info soal link soal penarikan bantuan". Kemudian akun tersebut memposting ulang (regran) postingan dari akun resmi Pemkab Jember yang berisi klarifikasi dari Camat Kaliwates, Asrah Wadono. Selang 1 jam berikutnya, atau Senin (17/02) sekitar pukul 00.24 WIB, akun resmi Faida kembali memposting klarifikasi dalam isi yang sama, hanya formatnya berbeda. Postingan serupa juga kembali diunggah beberapa kali oleh akun Instagram resmi Pemkab Jember, dalam waktu yang hampir berdekatan.
Inti dari beberapa postingan tersebut adalah kembali menegaskan pernyataan Camat Kaliwates, Asrah saat dikonfirmasi merdeka.com pada Jumat (14/02) lalu. Yakni bahwa kabar penarikan bantuan hanya kesalahan komunikasi, dan bantuan sudah diserahkan kembali secara penuh, pada Jumat (14/02) sore.
Asrah memang mendatangi Ponpes Baitul Ilmi pada Jumat (14/02) sore, atau seminggu setelah kedatangan Bupati Jember, dr Faida. Hal itu juga sudah dikonfirmasi oleh Ustaz Mastur, pengasuh Ponpes Baitul Ilmi.
Usai dikonfirmasi, Asrah juga mengirimkan video pendek berdurasi 9 detik. Isinya, secara kompak, Ustaz Mastur bersama seluruh santri mengucapkan kalimat: "Terima kasih ibu Bupati. Bantuan kepada para santri sudah lengkap, sejumlah 18 santri."
"Video itu inisiatif bersama. Tapi memang saya sampaikan (agar mereka mengucapkan) disampaikan terima kasih bersama, biar tidak ada dusta di antara kita. Bahwa bantuan sudah diberikan," ujar Asrah saat dikonfirmasi.
Hal sedikit berbeda disampaikan Ustaz Mastur, pengasuh Ponpes Baitul Ilmi. "Iya, setelah penyerahan, kita diminta membuat video. Kata-katanya mengucapkan selamat (terima kasih) kepada bupati. Kita mau gimana, ya terima kasih sudah diberikan sisa bantuannya," ujar pria yang juga pengajar di IAIN Jember ini.
Mastur mengakui, inisiatif pembuatan video tersebut, datangnya murni dari camat. "Iya. Pak camat merekam, kita juga suruh ngerekam," tutur Mastur.
Selain menyerahkan bantuan, camat Asrah juga sempat mempertanyakan kenapa hal ini bisa menyebar ke media. "Katanya sampai masuk ke media online nasional. Ini kan bisa sampai (dibaca orang) kementerian," ujar Mastur.
Pembicaraan soal viral yang sampai dimuat di media online itu, juga diakui Asrah. "Tadi saya sampaikan ke Ustaz Mastur kok beritanya kayak gini? Saya tidak tahu," ujar Asrah menirukan jawaban Mastur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca Selengkapnya