Merdeka.com - Warga di bantaran kali Mampang mengaku tak mendapat sosialisasi yang cukup atas penertiban bangunan di pinggir kali Mampang. Mereka berharap ada ganti biaya kerugian oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Dua hari bukan seminggu sosialisasinya (mengosongkan bangunan) dari kecamatan, besok siap ada renovasi kali gitu. Enggak ada ganti kerugian, istilahnya untuk bongkar-bongkar, untuk dana operasional kalau ada kita siap bongkar sendiri," kata Dhani warga bantaran kali Mampang Jakarta Selatan, Senin (18/8).

Dani menyatakan dirinya menanggung rugi jutaan atas penertiban bangunan miliknya. Bangunan tersebut digunakan sebagai tempat memproduksi tahu.

"Kalau kerugian sekitar Rp 5 jutaan. Sempat buat taruh barang dagangan, bahan-bahan membuat tahu (produsen tahu), seperti rakyat kecil gimana cari tempat ya seadanya," terang dia.

Di samping itu, dia juga mengungkapkan jika tak mengetahui ada kebijakan relokasi bagi warga yang terkena penertiban ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Komarudin di Cipinang, Jakarta Timur. Mereka hanya mendengar kabar tersebut dari bisik-bisik warga saja.

"Enggak ada dalam sosialisasi di kelurahan akan ada relokasi juga. Kalau denger-denger sih begitu tapi gak jelas," pungkas dia.