Urusi PON, kerja Menpora Andi dinilai buruk
Merdeka.com - Kerja Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng tengah disorot. Setelah proyek venue Sea Games beberapa waktu lalu membuat deg-degan, giliran pelaksanaan PON Riau.
Dalam proyek pembangunan PON Riau ke-XVIII, tercatat sejumlah venue pertandingan olahraga belum siap pakai. Bahkan, salah satu atap stadion tenis runtuh akibat hujan deras. Hal ini banyak menuai kritik atas kinerja Kemenpora yang terlihat kurang memuaskan.
"Iya terus terang saya sebagai wakil rakyat amat menyayangkan Kemenpora saat ini. Menpora saat ini, merupakan sejarah prestasi olahraga yang buruk," ujar anggota DPR Komisi X DPR Dedi Gumilar saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (10/9).
Politikus PDIP atau yang lebih akrab dipanggil Miing ini menilai Andi dinilai gagal menjadi seorang menteri. Indikasinya bisa dilihat dari kasus hukum dan penyelenggaraan Sea Games Palembang dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Pekanbaru, Riau. Olimpiade juga tidak membawa hasil prestasi yang maksimal.
"Sudah saatnya Presiden SBY memberikan sanksi kepada Andi. Karena bagaimanapun pemerintah ikut bertanggung jawab di mana leading sektornya adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga dan itu dipimpin Andi Malaranggeng," tegas Miing.
Miing menceritakan saat rapat kerja Komisi X pada Rabu (5/9) lalu, Menpora Andi, Gubernur Riau Rusli Zaenal dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia, Tono Suratman selaku penanggung jawab pelaksanaan PON Riau XVIII sempat menyatakan siap dan menganggap tak ada masalah terhadap pelaksanaan PON Riau itu.
"Besoknya ada atap stadion tenis yang ambruk dan melukai beberapa orang. Apa itu sudah dikatakan siap dan tak ada masalah," ujar Miing.
Dia menilai, pelaksanaan PON XVIII sejak awal sudah tidak baik. Hal itu bisa dilihat dari kesalahan managerial mulai dari Kemenpora hingga panitia. "Kalau dari awalnya sudah buruk, maka hasilnya pun akan buruk. Terbukti sekarang, atap stadion tenis pada ambruk, kolam renang yang berlumut," jelas Miing.
Menurut Miing, hal ini terjadi karena kolaborasi moralitas dan manajemen buruk di Kemenpora. Paradigma pemerintah baru sebatas kegiatan dan proyek. Belum sampai membawa olahraga yang bisa dijadikan sebagai gerakan kebangsaan.
"Kesimpulannya, kami meminta mengevaluasi Kemenpora, prestasi sepanjang sejarah saat ini buruk. Saat ini SBY paling tidak, ini saatnya evaluasi. Sebab dengan kinerja yang buruk maka berdampak buruk pula terhadap pemerintah," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bervakansi ke Pantai Trikora Riau, Namanya Konon Diambil dari Peristiwa Tri Komando Rakyat
Jika sedang berlibur ke Pulau Bintan di Kepulauan Riau, tidak lengkap apabila belum mengunjungi Pantai Trikora yang menjadi destinasi andalan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPolisi Bongkar Penyelundupan Satu Ton Sabu di Riau, Ribuan Tersangka Ditangkap
Kasus narkotika masih menjadi pekerjaan rumah Polda Riau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Rohil Fasilitasi Perekaman KTP Napi Agar Bisa Mencoblos
Andrian menyebutkan polisi terus berupaya menyukseskan Pemilu 2024 secara damai, aman dan sejuk
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaBerkali-Kali Kegiatan Kampanye Anies Dibatalkan Sepihak sampai Harus Pindah Lokasi
Acara 'Desak Anies' Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat kembali dibatalkan secara sepihak.
Baca SelengkapnyaRiau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca Selengkapnya