Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan Indonesia sudah tidak lagi menganut upah murah. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan penghasilan para pekerja hingga di atas Rp 2 juta per bulan.

Dengan meningkatnya upah buruh, SBY meminta kepada para pekerja untuk dapat meningkatkan produktivitasnya bagi perusahaan. Bila meningkat, maka pemasukan dapat bertambah dan mampu memberikan kesejahteraan bagi pegawainya.

"Saya sampaikan bahwa kesejahteraan pekerja atau kesejahteraan buruh di negeri ini harus dapat kita tingkatkan terus menerus. Kalau kesejahteraan pekerja meningkat, produktivitas dan daya saing meningkat. Kalau produktivitas dan daya saing meningkat, perusahaan meningkat. Maka bisa meningkatkan kesejahteraan buruhnya, itulah win-win solution yang saya maksudkan," ujar SBY saat meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Pekerja di Kompleks KBN Cakung, Jakarta Utara, Selasa (8/4).

Tak hanya itu, pesan serupa juga disampaikan SBY pada perusahaan yang memakai jasa buruh, yakni meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya. Dengan demikian, buruh juga semakin bersemangat dan produktif.

"Berapa kenaikan upah buruh, dibicarakan bersama. Jadi era upah buruh murah selesai, ini kita jalankan dengan catatan kenaikan sesuai kemampuan perusahaan. Itulah falsafah dan kebijakan yang dianut dunia ketenagakerjaan dan industri," tandasnya.

Secara khusus, SBY membeberkan tujuh hal yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan buruh. Yakni upah buruh layak dan baik, sistem jaminan kesehatan, penghasilan di bawah Rp 2 juta tidak kena pajak, pembangunan fasilitas kesehatan, angkutan dan perumahan,

Kemudian BPJS Ketenagakerjaan yang akan dilaksanakan mulai tahun depan, termasuk jaminan pensiun, dan kematian. Terakhir, ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur nasional.

"Harapan saya, 1 Mei bisa menjadi ajang silaturahim pekerja dan pemerintah, pekerja dan perusahaan," pinta SBY.