Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Untuk lestarikan budaya, Candi Borobudur difilmkan

Untuk lestarikan budaya, Candi Borobudur difilmkan Borobudur di Indonesia. ©2012 Merdeka.com/wallpaperhere.com

Merdeka.com - Keindahan dan kemegahan warisan budaya dunia Candi Borobudur menarik perhatian para pekerja film di Indonesia. Terbukti, salah satu perusahaan film di Jakarta bulan Maret akan memproduksi film berjudul 'Jangan Ambil Borobudurku.

Biaya pembuatannya juga lumayan besar. Tak tanggung-tanggung, untuk memproduksi film bersegmen anak dan remaja yang 90 persen mengambil lokasi syuting di Obyek Wisata Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah itu menelan biaya Rp 5 miliar.

Sutradara Samuel Alvino dalam sambutannya pada acara tasyakuran dimulainya syuting film di Hotel Manohara Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (16/2), menjelaskan film ini melibatkan beberapa artis ibu kota, diantaranya Hamzah, Umay, Rara dan dua artis kenamaan yaitu Bucek Deep dan Rizky Hanggono.

Samuel mengaku dirinya sengaja tidak melibatkan artis terkenal karena tidak ingin nama dan kemegahan Candi Borobudur tenggelam dengan melibatkan banyak artis terkenal. Justru dalam film ini, Samuel ingin menonjolkan kemegahan Candi Borobudur yang merupakan hasil karya peninggalan Dinasti Syailendra pada abad 8-9 ini.

Menurutnya, pesan yang disampaikan dalam film adalah perlunya untuk menghargai dan mencintai serta melestarikan hasil budaya nenek moyang bisa tersampaikan kepada para penonton.

"Kami sengaja tidak menghadirkan dan menampilkan banyak artis-artis terkenal dan hanya menghadirkan beberapa anak-anak yang terlibat supaya pesan yang disampaikan dalam film ini sampai di pikiran para penonton. Khususnya generasi muda dan remaja masa depan yang harus bisa menghargai karya budaya bangsa kita terdahulu," ungkapnya.

Selain itu, sampai saat ini beberapa perusahaan film di Indonesia sampai saat ini belum melirik Candi Borobudur untuk dijadikan sebagai obyek film. Justru beberapa perusahaan film asing yang berani menampilkan Candi Borobudur sebagai obyek film. Itupun dalam bentuk film dokumenter. Bukan memproduksi film untuk dipertontonkan di layar lebar.

"Film ini film idealis. Tidak hanya mengambil untung. Dengan kerja keras, Maret mulai syuting akan menghasilkan film berkualitas. Belum ada perusahaan film di Indonesia yang mengeksplorasi Borobudur sebagai obyek film. Malah justru beberapa perusahaan film dari Australia, Jepang, Belanda dan belum lama ini Holywood, memproduksi film bertema Candi Borobudur. Itupun dalam bentuk film dokumenter," ungkapnya.

Menurut rencana, setelah menjalani syuting selama kurang lebih dua sampai tiga bulan, film ini ditayangkan dilayar lebar pada 20 Mei 2013, bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional.

"Diharapkan, dengan adanya film ini, semangat nasionalisme untuk mencintai dan melestarikan budaya sendiri akan bangkit dan Candi Borobudur yang telah memperoleh penghargaan International dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia bisa lebih dihargai dan dicintai remaja dan generasi bangsa kita," katanya.

Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur Magelang Marsis Sutopo mengaku menyambut gembira produksi film ini. "Sekarang kita cermati generasi dan anak-anak kita lebih kenal budaya lain. Lebih-lebih dengan arus informasi sekarang kebudayaan luar kencang arusnya menutupi kebudayaan kita. Kami sambut gembira produksi film ini," ucapnya.

Marsis menjelaskan, pada tahun 2013 ini, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) akan menyediakan sebanyak 20 mobil film keliling. Yang akan memutar beberapa film-film kebudayaan dibeberapa daerah sebagai sarana pendidikan.

"Dari program Menparekraf untuk kembali putar film-film kebudayaan. Mudah-mudahan film 'Jangan Ambil Borobudurku' bisa menjadi bagian. Film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata sudah masuk dalam program pemutaran film keliling itu. Mudah-mudahan film 'Jangan Ambil Borobudurku' ini juga bisa melengkapi," katanya.

Sebetulnya di Indonesia, tersebar banyak obyek wisata dan peninggalan sejarah yang layak untuk menjadi obyek film. Namun, sampai saat ini beberapa perusahaan film belum meliriknya. "Ada situs manusia Purba Sangiran museum kelas dunia adalah satu-satunya situs purba paling lengkap di dunia. Manusia, binatang dan peralatanya. Terakhir penghargaan Subak di Bali. Suatu saat bisa dieksplor sebagai film. Juga masih ada 18 situs masuk daftar sementara warisan dunia yang akan dapat pengakuan sebagai warisan dunia UNESCO. Keris, wayang dan gamelan. Harusnya bisa dieksplore dengan film," tuturnya.

Marsis menambahkan, dulu perfilaman Indonesia punya sejarah perfilman anak-anak. Seperti film 'Si Unyil'. Film itu walaupun dalam bentuk hitam putih menjadi kebanggan anak-anak. Namun hingga kini, menghilang begitu saja.

"Sekarang anak-anak kita lebih mengenal Ipin dan Upin yang merupakan film produksi Malaysia. Hal-hal seperti ini perlu kita kembangkan bersama. Mudah-mudahan jadi awal kebangkitan baru film pendidikan dan kebudayaan. Sekarang anak-anak sangat sulit mencari model karakter bagaimana untuk ditiru. Mudah-mudahan film ini dijadikan tontonan layar lebar dan televisi. Mengawali generasi tidak hanya menjadi tontonan tetapi juga menjadi tuntunan," pungkasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Pertunjukan Tari di Relief Candi Borobudur, Sebuah Potret Kehidupan Masyarakat Jawa di Masa Lalu
Melihat Pertunjukan Tari di Relief Candi Borobudur, Sebuah Potret Kehidupan Masyarakat Jawa di Masa Lalu

Pertunjukan seni tari merupakan kesenian yang berkembang selama pembangunan Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya
Operasional Candi Borobudur Buka Lebih Lama Selama Libur Lebaran, Cek Jadwalnya di Sini
Operasional Candi Borobudur Buka Lebih Lama Selama Libur Lebaran, Cek Jadwalnya di Sini

Selama libur lebaran, operasional candi borobudur dibuka lebih awal dan tutup lebih lama.

Baca Selengkapnya
Simbol Keharmonisan, Manisnya Bubur Candil Tak Pernah Bosan Dimakan
Simbol Keharmonisan, Manisnya Bubur Candil Tak Pernah Bosan Dimakan

Bentuk bulatan-bulatan kenyal dari adonan tepung ketan dalam bubur candil dianggap menggambarkan roda kehidupan yang berputar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata
Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata

Sampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian

Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.

Baca Selengkapnya
Diangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965
Diangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965

Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.

Baca Selengkapnya
Melihat Kekayaan Budaya Priangan di Teras Sunda Cibiru, Jadi Wisata Edukasi Gratis di Bandung
Melihat Kekayaan Budaya Priangan di Teras Sunda Cibiru, Jadi Wisata Edukasi Gratis di Bandung

Belajar budaya nggak harus mahal, datang saja ke Teras Sunda Cibiru.

Baca Selengkapnya