Merdeka.com - Peredaran narkoba di Tanah Air terus meningkat setiap harinya. Itu sebabnya, Ditnarkoba Polda Metro Jaya, berjanji terus memerangi jaringan narkoba baik dalam negeri maupun internasional.

Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Eko Daniyanto, pemberantasan akan dilakukan sampai ke akar-akarnya.

"Kasus narkotika sangat spesifik. Berbeda dengan reserse kriminal umum dan reserse kriminal khusus. Kalau umum dan khusus orang datang melapor. Kalau khusus narkotika, kita mencari," kata Eko di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/7).

Dia mengungkapkan dalam tiga pekan pada April 2014 lalu banyak kasus yang diungkap. "Waktu itu 6 kilogram pekan pertama, 14 kilogram pekan kedua dan 1 kilogram pekan ketiga," jelasnya.

Sedangkan tahun ini, sejak Januari sampai Februari tangkapan sabu mencapai 20 kg. Kemudian pada Juni tangkapan sabu sebanyak 70 kg.

"Setelah penangkapan itu, saya yakin dengan anggota bahwa akan dapat tanggapan besar. Perlu ketelatenan dan kesabaran. Alhamdulillah pada saat tanggal 10 Juli, setelah HUT Bhayangkara, kado terindah polisi, yakni 360 kilogram sabu jaringan internasional berhasil diungkap oleh kita," kata Eko.

Dia bangga dengan kerja keras anak buahnya. Dia mengatakan, setiap operasi penangkapan yang dilakukan, katanya, tak lupa ada beberapa pesan yang disampaikan yakni soal waktu yang diperlukan dalam pemetaan jaringan.

"Saya bentuk tiga timsus. Tiga timsus ini saya berikan target dengan waktu tak terbatas. Tapi minimal paling cepat 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan itu sudah tampak jaringan," kata Eko.

Atas prestasinya itu, Eko mengaku diberi penghargaan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

"Narkoba merupakan ancaman sangat serius bagi keberlangsungan kehidupan generasi bangsa Indonesia yang sehat, produktif dan berdaya saing," kata Anang di Jakarta.