UN amburadul, masa depan pelajar terancam
Merdeka.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi Indonesia amburadul akibat distribusi naskah soal terlambat. Semangat dan mental pelajar langsung drop. Hal ini tentu berbahaya bagi masa depan mereka.
"Tentu saja jelas menghancurkan mental dan psikologis para pelajar, mereka sudah belajar mati-matian tapi malah ada yang ditunda. Ini sangat merugikan para siswa, sudah begadang dan belajar keras jadi rugi waktu rugi tenaga," kata Sosiolog UIN Jakarta, Musni Umar saat dihubungi merdeka.com, Rabu (17/4).
Musni menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Padahal menurutnya UN ini adalah momen yang sangat penting dan pelaksanaannya harus dilakukan secara bersamaan dan tak ada penundaan.
"Pemerintah itu mengambil keputusan yang salah, seharusnya kalau kemarin pelaksanaan UN mau ditunda ya seharusnya ditunda semua ya, kasihan yang belum jadi ujian dan tahu teman-temannya bisa ikut ujian, bisa jadi drop mereka," ujar Musni.
Menurutnya permasalahan PT Ghalia Printing dan Mendikbud juga masih menjadi misteri, masalahnya makin menjadi karut marut. Dia berharap masalah ini bisa cepat dituntaskan oleh pemerintah.
"Harapan saya semoga hal yang seperti ini menjadi yang terakhir lah, jangan sampai terjadi lagi di Indonesia. Kasihan pelajar yang sudah punya semangat bagus malah menjadi drop akibat kecerobohan pemerintah," imbuh Musni di akhir wawancara.
Sementara itu, hingga saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PT Ghalia Printing masih saling tuding kesalahan. Kemendikbud menganggap PT Ghalia Printing lalai menyelesaikan proses cetak soal UN tepat waktu, dan PT Ghalia balik menuding keterlambatan cetak soal UN juga terjadi karena kesalahan dari Mendikbud.
Sebelas provinsi di Indonesia yang mengalami keterlambatan pengiriman soal yakni Sulawesi Selatan, Bali, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Baru hari ini mereka akan melaksanakan UN.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaBegini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.
Baca SelengkapnyaBelajar terus-menerus sepanjang hayat memiliki berbagai dampak positif yang tidak bisa dikesampingkan pada kesehatan otak.
Baca SelengkapnyaBukan kali pertama, ternyata dosen ini memang kerap bertingkah baik pada mahasiswanya.
Baca Selengkapnya