Umbar 'burung' dan seret bocah SD, Hendri digebukin massa
Merdeka.com - Perilaku Hendri Noviandono (33) tergolong kelainan secara seksual. Pria satu anak ini dihajar massa lantaran menunjukkan alat kelaminnya di depan anak-anak.
Pria warga Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang itu mengaku sedang mencari rumput. Karena kondisi sepi, dia menunjukkan alat kelaminnya pada anak-anak yang baru pulang sekolah.
"Saya tadi mau cari rumput pak," kata Hendri Noviandono dengan wajah penuh luka saat diamankan di Mapolres Malang di Kepanjen, Jumat (28/8).
Aksi Hendri dilakukan di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang di jalanan umum dekat jalan kampung. Kejadian terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat anak-anak pulang sekolah.
Awalnya Hendri menunjukkan alat kelaminnya pada beberapa anak yang berjalan bergerombol. Anak-anak SD yang ketakutan langsung berlari.
Sementara seorang anak yang agak besar kelas 6 SD diseret oleh pelaku. Tetapi korban langsung melawan dan berhasil lari.
Saat berlari pulang, anak-anak berteriak sambil melapor kepada orangtua mereka. Warga kemudian mencari pelaku dan langsung menghajarnya.
Akibat kejadian itu korban menjadi sasaran amuk massa. Sepeda motornya dibakar hingga tinggal kerangka.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat mengungkapkan, pelaku secara kejiwaan kategori normal. Pelaku mengaku memiliki kelainan-kelainan secara seksual.
"Pelaku mengaku kalau melihat wanita, selalu ingin menyalurkan nafsunya. Fantasi seksnya inginnya dipenuhi saat itu juga," katanya.
Akibat perbuatannya itu, Hendri yang sudah dikaruniai anak usia 4,5 tahun itu dijerat dengan pasal 82 dan 76 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pelaku juga dijerat dengan pasal 281 KUHP tentang tindak asusila memperlihatkan alat vitalnya di tempat umum.
"Pelaku diancam hukuman 5 tahun, sementara ancana pasal 281 KUHP ancamannya 2 tahun penjara," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang yang dituduh melakukan kekerasan seksual kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alih-alih dengan kekerasan, cara penangkapan yang dilakukan sungguh tak biasa. Warga menakut-nakuti maling tersebut dengan seekor ular.
Baca SelengkapnyaSelain memiliki panjang yang fantastis, perut ular ini terlihat mengembang besar seolah baru saja menelan mangsa.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca Selengkapnya