UGM tak pakai UN buat patokan seleksi calon mahasiswa
Merdeka.com - Universitas Gadjah Mada menyatakan tidak lagi menggunakan patokan nilai Ujian Nasional sebagai penentu hasil Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mereka mengatakan penilaian digunakan saat ini adalah prestasi akademik dimuat dalam rapor serta telah diunggah di PDSS (pangkalan data sekolah dan siswa), capaian akademik lain, ranking siswa, serta rekam jejak sekolah.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., menyatakan hal itu saat menanggapi surat elektronik dari salah satu warga Yogyakarta diterima UGM pada 13 April lalu, terkait kebocoran soal ujian nasional. Di media juga beredar informasi salah satu siswa SMAN 3 Yogyakarta, Muhammad Tsaqif Wismadi, mengaku telah mengirimkan surat elektronik serupa.
"Pimpinan UGM sebelumnya telah menyepakati bahwa UN bukan menjadi penentu hasil SNMPTN di UGM karena UN sedang berlangsung. Sementara tahap analisis akhir untuk penetapan hasil final SNMPTN harus siap minggu depan," kata Iwan, dalam keterangan pers diterima merdeka.com, Rabu (15/4).
Iwan menambahkan, beberapa kriteria penilaian digunakan buat menyeleksi calon mahasiswa adalah hasil nilai rapor, ranking siswa di sekolah, prestasi non-akademik siswa, prestasi alumni sekolah selama kuliah di UGM, rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu melalui jalur ujian tulis. Komponen penilaian baru digunakan tahun ini adalah ranking siswa.
"Formula penilaian telah disimulasikan dengan data siswa di PDSS, hasilnya valid dan konsisten," tambah Iwan.
Dalam kesempatan itu, Iwan memuji langkah Muhammad Tsaqif dan siswa SMA di Indonesia telah menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran dalam mengerjakan UN. "Generasi muda yang jujur seperti inilah yang diperlukan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik," tandas Iwan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati
Kedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UGM Kecelakaan saat Mau Sidang Skripsi, Sebelum Meninggal Bilang ‘Aku Mau Sidang’
Dewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Besar Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Cak Imin: Artinya Lampu Merah, Jangan Diabaikan
Cak Imin meminta sikap yang disampaikan para guru besar dari berbagai kampus jadi bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja
Airlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaRektor Tanggapi Kabar Guru Besar Unja Diduga Terlibat TPPO Mahasiswa Magang ke Jerman
Rektor juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa menjadi korban.
Baca SelengkapnyaMuncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini
Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnya