Uber selidiki kasus Rachmania hampir diperkosa sopir taksi di Bali
Merdeka.com - Pihak taksi Uber menyelidiki kasus dugaan percobaan pemerkosaan yang dilakukan sopir taksi di Bali terhadap wanita bernama Rachmania. Juru Bicara Uber di Indonesia Karun Arya merespons kasus tersebut dengan mengklarifikasi hal itu terhadap para pengemudi Uber.
"Secara bersamaan kami juga mengadakan proses penyelidikan yang lengkap dan mendalam, guna memastikan bahwa kasus dapat terselesaikan dengan baik," kata Karun kepada merdeka.com, Minggu (10/1).
Karun menjelaskan bahwa kejadian yang dialami Rachmania merupakan kesalahan identitas. Pihak Uber memastikan bahwa orang yang mendatangi korban bukan sopir Uber.
"Untuk kasus ini kami bermaksud mengklarifikasi bahwa kejadian ini merupakan kesalahan identitas, dan Uber sama sekali tidak terlibat di dalamnya. Pengemudi (Rendy) yang diduga sebagai pelaku juga tidak terlibat di dalamnya," terangnya.
Sebelumnya, Rachmania mengaku hampir menjadi korban pemerkosaan oleh sopir taksi di Bali. Dia membeberkan hari buruk yang membuatnya trauma itu dalam akun Path miliknya. Bahwa setelah kejadian nahas yang dialami, Rachmania melaporkan peristiwa itu ke pihak Uber. Saat itu juga dilakukan pelacakan, dan hasilnya sopir yang datang kepadanya bukanlah dari Uber, tetapi orang lain.
"Setelah kita menginvestigasi semua jejak, kita menyimpulkan bahwa driver yang saya sebut (Rendy, pengemudi Avanza DK 1698 FX) tidak berbuat cabul. itu membingungkanku, terlebih setelah apa yang saya alami. Saya lantas mengingat-ingat sejak saat mengorder Uber tadi malam," kata Rachmania dalam akun Path yang dikutip merdeka.com, Minggu (10/1).
Menurutnya, Rendy yang sebelumnya diduga sebagai pelaku pencabulan memang memiliki wajah mirip dengan pelaku. Namun terdapat berbedaan yang mencolok antara pelaku dengan Rendy, yaitu soal rambut. Selain itu, Rachmania juga mengakui kesalahannya tidak memperhatikan detail pemesanan. Seharusnya mobil yang menjemputnya tipe Avanza, tetapi yang datang Suzuki Splash bernopol depan DK 1878 dan nopol belakang DK 1319 KN. Sedangkan nomor telepon pelaku adalah 081236237931.
"Saya ceroboh, tidak begitu memperhatikan bahwa mobil yang datang berbeda. Ternyata yang datang pria lain yang cabul, bukan Rendy," terang Rachmania.
"Dan cerobohnya saya begitu saja percaya dengan sopir. Jadi Rendy adalah sopir Uber yang saya pesan, tetapi kemudian yang datang orang lain yang mengaku sebagai sopir Uber juga, dan orang inilah yang mengantar saya pergi. Rendy datang menjemput dan menunggu saya sampai 45 menit, sementara saya sudah dijemput driver palsu Uber," lanjutnya.
Rachmania mengklarifikasi bahwa dirinya hingga kini masih bingung dengan peristiwa yang dihadapi. Memesan taksi tetapi yang datang sopir taksi palsu yang berpura-pura sebagai driver Uber. Hingga kini pelaku masih belum tertangkap.
Di akhir postingannya, Rachmania sebenarnya ingin segera bertemu dengan pelaku dan memberinya pelajaran. Namun untuk saat ini, dia ingin fokus untuk menyembuhkan trauma. Dia mengingatkan agar orang lain lebih berhati-hati dalam memesan taksi online. Jangan sampai kejadian yang dialaminya terulang kembali.
"Selalu mengingat detail kendaraan dan nopol, jangan terlalu ramah ketika dimintai pertolongan (untuk menghindari kesan menyesatkan seperti yang saya alami), dan pastikan setiap perjalankamu selalu terlacak di sistem Uber, jangan membatalkan pesanan saat di tengah perjalanan," ingatnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau
Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaBule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaTruk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia
Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaBisnis Sewa Mobil Listrik Makin Marak, Incar Destinasi Wisata Populer Bali
Salah satu penyedia jasa sewa mobil listrik di Pulau Dewata adalah Baliqu Car Rental, pelopor sewa mobil listrik pertama di Bali.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo akan Kaji Pembangunan Bandara di Bali Utara
Prabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaSopir Bus PO Handoyo jadi Tersangka Usai 12 Penumpang Tewas, Melaju 80Km/Jam & Sempat Terguling
Kejadian itu juga menyebabkan 2 orang luka berat dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca Selengkapnya