Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tuntut kenaikan UMK, buruh geruduk gedung DPRD Lebak

Tuntut kenaikan UMK, buruh geruduk gedung DPRD Lebak Demo buruh di Tangerang tolak UMK. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Menuntut upah yang layak ribuan buruh dari berbagai perusahaan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengepung gedung DPRD setempat dengan penjagaan ketat petugas kepolisian.

"Kami prihatin melihat UMK di Kabupaten Lebak dinilai cukup rendah dengan menerima uang sebesar Rp 1,7 juta per bulan," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Banten Agus Jaya dalam orasinya di Gedung DPRD Kabupaten Lebak di Lebak, Kamis (11/12), seperti dilansir Antara.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak harus berani menaikkan UMK para buruh guna meningkatkan kesejahteraan mereka. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Lebak meluncurkan program kesejahteraan sehingga para pekerja harus menerima UMK yang layak.

Dia mengatakan UMK sebesar Rp 1,7 juta tidak mencukupi untuk biaya hidup bagi pasangan keluarga dengan memiliki dua anak.

Saat ini, katanya, kebutuhan bahan pokok melonjak pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Kami berharap UMK Lebak menjadi Rp 2,7 juta per bulan atau setara dengan Kabupaten Tangerang, karena saat ini berbagai kebutuhan sandang dan pangan terjadi kenaikan," katanya.

Mustopa, perwakilan Serikat Pekerja Logam Elektronika dan Mesin (SPLEM) Banten dalam orasinya mengatakan para buruh mendesak pemerintah daerah segera memperjuangkan nasib gaji buruh yang dinilai rendah itu.

Pemerintah daerah menetapkan UMK sebesar Rp 1,7 juta per bulan sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan biaya hidup. Apalagi, mereka para pekerja yang memiliki angsuran kendaraan dan sewa rumah.

Dia menyebut nasib buruh semakin terpuruk sehingga pihaknya meminta anggota DPRD setempat bisa menampung aspirasi para pekerja itu.

"Kami datang ke sini hanya berharap pemerintah daerah bisa memenuhi permintaan buruh untuk menaikkan UMK sehingga layak untuk kehidupan ekonomi keluarga," katanya.

Solahudin, seorang pengunjuk rasa dari perusahaan PT Sayap Mas Utama Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak mengaku saat ini menerima UMK sebesar Rp 1,4 juta per bulan sehingga tidak mencukupi biaya hidup keluarga.

"Kami minta Bupati Lebak menaikkan UMK 2015 menjadi Rp 2,7 juta atau setara dengan daerah lain di Provinsi Banten," katanya.

Aksi massa itu, selain menuntut kenaikan UMK, juga menurunkan harga BBM, dan menghapuskan sistem alih daya.

Komandan pengamanan lapangan Kepolisian Resor Lebak Iptu Berlin mengatakan aksi massa buruh tersebut berjalan lancar, tertib, dan kondusif. Mereka melakukan orasi terkait dengan permintaan kenaikan UMK.

Ribuan buruh sejak pagi memadati gedung DPRD Lebak untuk meminta para wakil rakyat bisa memperjuangkan aspirasi mereka.

"Kami mengerahkan sekitar 50 personel untuk pengamanan para buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD," katanya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai

Kejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai

Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B

Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B

PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.

Baca Selengkapnya
Tak Libatkan Kementerian ESDM, Pemprov DKI Diam-Diam Naikkan Pajak BBM

Tak Libatkan Kementerian ESDM, Pemprov DKI Diam-Diam Naikkan Pajak BBM

Kenaikan pajak BBM non subsidi sebesar 10 persen untuk kendaraan pribadi, dan 50 persen untuk kendaraan umum dari kendaraan pribadi meninggalkan tiga catatan.

Baca Selengkapnya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM

Jelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM

Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.

Baca Selengkapnya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya