Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tragedi Kanjuruhan: Pintu Stadion Tidak Dibuka Sepenuhnya, Penjaga Tak di Tempat

Tragedi Kanjuruhan: Pintu Stadion Tidak Dibuka Sepenuhnya, Penjaga Tak di Tempat Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. ©2022 REUTERS TV

Merdeka.com - Kepanikan muncul dari area tribun penonton laga Arema Malang vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu. Mereka sibuk menyelamatkan diri setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun sebagai 11 kali.

Saat itu, semua penonton berebut mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri ditambah mata perih karena terkena gas air mata. Sayangnya, pintu stadion di beberapa titik belum terbuka. Khususnya di pintu 3, 10, 11, 12, 13 dan 14.

"Di stadion ini ada 14 pintu. Seharusnya lima menit sebelum pertandingan berakhir, seluruh pintu tersebut seharusnya dibuka. Namun saat itu, pintu dibuka tapi tidak sepenuhnya. Hanya 1,5 meter," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit, dalam jumpa pers di Malang, Kamis (6/10).

Tak hanya itu, penjaga pintu stadion atau steward juga tidak berada di tempatnya. Padahal, berdasarkan Pasal 21 regulasi keamanan PSSI menyebutkan, steward seharusnya ada di tempat selama penonton belum meninggalkan stadion.

Terhambatnya proses keluar penonton karena ada besi yang melintang setinggi 5 sentimeter yang melintas di pintu masuk. Sehingga mengakibatkan penonton terhambat saat harus melewati pintu tersebut. Apalagi jika pintu tersebut harus dilewati jumlah penonton dalam jumlah banyak dan berdesak-desakan.

"Sehingga kemudian terjadi sumbatan di pintu tersebut hampir 20 menit," katanya.

Kondisi itulah yang menjadi penyebab ratusan penonton meninggal dunia setelah terhimpit dan berdesakan. Mulai dari patah tulang, trauma di kepala hingga asfiksia yakni kondisi ketika kadar oksigen di dalam tubuh berkurang.

"Sebagian besar yang meninggal alami asfeksia," tegas Kapolri.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam olah TKP, polisi menemukan kelalaian sejumlah pihak. Setidaknya untuk sementara ada 6 orang jadi tersangka.

Berikut peran 6 para tersangka:

1. Saudara IR AHL, Dirut PT LIB bertanggungjawab setiap stadion memiliki sertifikasi dan layak fungsi. Namun stadion Kanjuruhan dianggap belum diverifikasi oleh PT LIB. PT LIB melakukan verifikasi stadion para tahun 2020.

2 Saudara AH ketua panitia penyelenggara. Tidak buat dokumen keselamatan dan keamanan. Panitia penyelenggara wajib buat panduan keselamatan dan keamanan,

Kemudian, mengabaikan permintaan keamanan. Lalu terjadi penjualan tiket overcapacity, harusnya 38 ribu dijual 42 ribu.

3. Saudara SS, selaku Security officer, kondisi pintu tidak semuanya terbuka. Harusnya, lima menit sebelum pertandingan usai, seluruh pintu dibuka. Ini yang sebabkan penonton berdesakan.

4. Saudara Wahyu SS, selaku kabagops Polres Malang, Yang bersangkutan mengetahui adanya aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata. Namun yang bersangkutan tidak mencegah atau melarang pemakaian gas air mata.

5. Saudara H (anggota Polri), memerintahkan anggota Polri melakukan penembakan gas air mata.

6. Saudara TSA Kasat Samapta Polres Malang, memerintahkan anggota melakukan penembakan gas air mata.

Para tersangka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP, pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2002 tentang Keolahragaan.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Terkini Stadion Kanjuruhan Usai Tragedi, Horor Dipenuhi Semak Belukar

Potret Terkini Stadion Kanjuruhan Usai Tragedi, Horor Dipenuhi Semak Belukar

Pascatragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam, Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang tidak pernah lagi digunakan

Baca Selengkapnya
Jalan Menuju SUGBK Macet Parah, Hasto Salahkan Polisi Tidak Rekayasa Lalu Lintas

Jalan Menuju SUGBK Macet Parah, Hasto Salahkan Polisi Tidak Rekayasa Lalu Lintas

Arus lalu lintas menuju kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta, terpantau macet parah pada Sabtu (3/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta

Baca Selengkapnya
Penilaian Warga Pati Terhadap Ganjar dalam Debat Perdana

Penilaian Warga Pati Terhadap Ganjar dalam Debat Perdana

Relawan Ganjar-Mahfud MD menggelar acara 'Pesta Rakyat Ganjar Mahfud' di Halaman Stadion Joyo Kusumo, Kabupaten Pati

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Stadion Utama Gelora Bung Karno Dipadati Ratusan Ribu Pendukung Ganjar-Mahfud saat Kampanye Akbar Salam Metal

FOTO: Penampakan Stadion Utama Gelora Bung Karno Dipadati Ratusan Ribu Pendukung Ganjar-Mahfud saat Kampanye Akbar Salam Metal

Massa pendukung Ganjar-Mahfud bikin suasana SUGBK tampil dalam nuansa dominan warna merah-putih.

Baca Selengkapnya
Ngeri, Ini Detik-Detik Pohon Besar Tumbang Hampir Timpa Pengendara di Tomang Jakbar

Ngeri, Ini Detik-Detik Pohon Besar Tumbang Hampir Timpa Pengendara di Tomang Jakbar

Seorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.

Baca Selengkapnya