Tragedi Kanjuruhan Bukti Lemahnya Budaya K3 di Indonesia
Merdeka.com - Tragedi Kanjuruhan merenggut korban jiwa 131 orang dan membuat ratusan lainnya terluka. Peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam, itu menjadi bukti lemahnya budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia.
Penilaian ini disampaikan ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (K3 FKM UI), Zulkifli Djunaedi. Menurutnya, tanpa adanya K3 dalam event besar, berpotensi merenggut nyawa manusia.
"Dalam pertandingan tersebut dihadiri ribuan massa. Jika tidak dilengkapi dengan induksi keselamatan, sistem, prosedur, sarana dan prasarana K3, semua itu berpotensi merenggut nyawa manusia. Tidak memadainya fasilitas dan sarana emergency menjadi faktor kritis pada kejadian multiple fatalities tersebut," kata ahli K3 FKM UI, Zulkifli Djunaedi, Rabu (5/10).
Larangan Penggunaan Gas Air Mata
Penggunaan gas air mata dalam upaya emergency response pun kata dia patut dipertanyakan. Padahal dalam regulasi FIFA No 19 hal tersebut sudah dilarang.
"Kenapa gas air mata digunakan dalam meredam amukan massa, padahal sudah jelas dalam regulasi FIFA No 19 bahwa gas air mata dan senjata tajam tidak boleh digunakan dalam pengamanan massa di stadion," ucapnya.
Tragedi Kanjuruhan harus diinvestigasi mendalam secara independen dengan melibatkan semua unsur termasuk para ahli K3, ahli kedaruratan, perancang stadion, dan pihak lainnya. Hasil investigasi tragedi tersebut harus disosialisasikan agar kecelakaan serupa dapat dicegah dan menjadi pembelajaran bersama.
Jadi Pelajaran
Sementara para pencinta sepak bola juga diminta turut memahami dan menghindari tindakan berbahaya. "Jangan lupa untuk menghindari berbagai tindakan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, ketahui prosedur keadaan darurat dan rute evakuasi stadion di mana Anda menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung,” kata Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI Fatma Lestari.
Dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat, sangat diperlukan sebuah sistem dan prosedur keselamatan. Misalnya dimulai dari kajian risiko keselamatan, manajemen risiko, hingga prosedur keadaan darurat. Perlu diidentifikasi juga berbagai risiko yang mungkin dihadapi ketika dalam pertandingan sepak bola.
"Langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan manajemen risiko agar kecelakaan terhindari, terminimalisir hingga tidak terjadi. Termasuk di dalamnya ada tindakan seperti apa saja yang harus dilakukan saat terjadi keadaan darurat seperti di Stadion Kanjuruhan beberapa hari lalu," tambahnya.
Ketua Departemen K3 FKM UI, Mila Tejamaya menuturkan, crowd safety management merupakan lesson learned dari Tragedi Kanjuruhan. Tanpa crowd management plan, besar kemungkinan tragedi-tragedi perhelatan besar menjadi tidak terelakkan dan tentunya hal ini tidak diinginkan.
"Crowd safety adalah bagian dari K3, harus menjadi perhatian pemerintah setempat dalam memberikan perizinan untuk suatu event. Sebagai pembelajaran, crowd management plan harus ditunjukkan kepada pemerintah setempat guna mendapatkan izin penyelenggaraan suatu event," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran di Kalideres Jakarta Barat, itu mengakibatkan satu orang merenggang nyawa dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo memuji antusiasme warga Bogor yang memenuhi Stadion Pakan Sari Bogor di acara Hajatan Rakyat, Jumat (9/2).
Baca Selengkapnya