Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi gerebeg kupat digelar ratusan warga Magelang

Tradisi gerebeg kupat digelar ratusan warga Magelang Gerebeg Ketupat Magelang. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar upacara atau tradisi di bulan Syawal yaitu gerebeg kupat atau ketupat setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan tua berkumpul di Lapangan Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, untuk menyaksikan dan mengikuti tradisi tahunan tersebut.

Sebelum acara gerebeg kupat dimulai, seluruh warga bersalam-salaman sebagai simbol saling memaafkan atau disebut oleh warga sekitar sebagai ritual sungkeman.

Usai bersalam-salaman, gunungan setinggi 2,5 meter yang berisi sekitar 800 ketupat serta hasil bumi berupa sayur mayur, dan buah-buahan dikirab keliling dusun oleh sejumlah warga.

Kirab tersebut diiringi kesenian topeng ireng dan tarian dayakan khas Magelang. Kirab dimaknai sebagai upaya perenungan diri terhadap berbagai kesalahan yang dilakukan selama kurun waktu satu tahun.

Usai dikirab, gunungan kemudian diletakkan di tengah lapangan. Tarian Prawita Lestari yang ditarikan oleh sekelompok anak perempuan mengawali prosesi gerebeg. Musik gamelan pun mengiringi kemudian dilanjutkan dengan sesepuh dusun membacakan doa.

Begitu mendengar aba-aba "Gerebeg Kupat Dimulai", ratusan warga langsung menyerbu gunungan tersebut.

Mereka saling berebut untuk mendapatkan ketupat sebanyak-banyaknya, karena di dalam ketupat tersebut berisi uang dan bermacam-macam kupon undian berhadiah.

Koordinator acara Gerebeg Kupat dan Lintas Budaya Kampung, Gepeng Nugroho mengatakan, acara gerebeg kupat sarat dengan makna filosofis.

"Kata gerebeg mengandung arti kebersamaan dan berlomba-lomba, sedangkan kata kupat, dalam bahasa Jawa berarti ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Jadi acara ini dimaksudkan untuk sama-sama mengakui kesalahan dan menghabiskannya dengan permintaan maaf," katanya.

Gepeng Nugroho mengatakan acara gerebeg kupat diselenggarakan setelah hari kelima atau keenam Lebaran. Adapun ketupat yang mendominasi gunungan sebagai simbol kesalahan yang harus dimaafkan secara bersama-sama.

"Uang atau kupon yang ada di dalam ketupat merupakan bentuk kegembiraan di bulan Syawal ini. Kami bersenang-senang, namun tetap membagi kegembiraan pada orang lain. Uang atau kupon ini juga dikumpulkan dari warga sebagai ungkapan syukur," ucapnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran

Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran

Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Gegerit, Simbol Spirit Perjuangan Perempuan Lahat dalam Melawan Penjajahan

Mengenal Tari Gegerit, Simbol Spirit Perjuangan Perempuan Lahat dalam Melawan Penjajahan

Kesenian tradisional dari Sumatera Selatan ini mengisahkan tentang perjuangan kaum perempuan dalam melawan penjajahan.

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.

Baca Selengkapnya
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya