Merdeka.com - Jumlah total korban kecelakaan bus pariwisata yang membawa peziarah di Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, diketahui mencapai 47 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah menurunkan satu tim rescue untuk membantu proses evakuasi korban kecelakaan.

"Berdasarkan hasil pendataan kami sampai tadi malam, jumlah korban akibat kecelakaan itu ada 47 orang," katanya, Minggu (22/5).

Deden menjelaskan, korban kecelakaan dievakuasi ke tiga fasilitas kesehatan yang berbeda. Mulai Puskesmas Payungsari, Panjalu, dan RSUD Ciamis.

"Yang dievakuasi ke Puskesmas Payungsari ada 16 korban, 15 orang luka dan 2 meninggal dunia. Ke Puskesmas Panjalu ada 23 orang, 22 orang luka dan 1 orang meninggal dunia. Sedangkan yang ke RSUD Ciamis ada 6 orang, 5 orang luka dan 1 meninggal dunia," jelas Deden.

Kesalahan Sistem Pengereman

Informasi yang diterimanya, kecelakaan bus dialami rombongan yang telah melaksanakan ziarah dari Situ Panjalu. Diketahui bus tersebut mengambil rute ke Panumbangan untuk pulang.

Dari kabar yang terima, saat bus tersebut melewati turunan Pari di Kecamatan Panumbangan, terjadi kesalahan teknis di sistem pengereman.

"Akibatnya posisi bus tidak bisa dikendalikan dan menabrak minibus, motor, dan rumah di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 17.30," ungkapnya.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang diketahui meninggal dunia di tempat kejadian.

Operasi SAR yang dilakukan di lokasi kecelakaan dinyatakan selesai sekitar pukul 23.20 setelah seluruh korban berhasil dievakuasi.

Untuk diketahui, sebuah bus pariwisata yang baru mengantar rombongan ziarah dari Panjalu mengalami kecelakaan di Jalan Raya Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5). Diduga, sang sopir tidak bisa mengendalikan bus sehingga menerobos dan menabrak sejumlah kendaraan dan sebuah rumah.

Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro menjelaskan bahwa bus Pariwisata Pandawa yang mengalami kecelakaan diketahui membawa rombongan peziarah. Saat kecelakaan, bus tersebut baru keluar dari salah satu tempat ziarah di wilayah Panjalu.

"Dalam perjalanan pulang sopir bus tidak dapat mengendalikan kendaraannya (sehingga mengalami kecelakaan) dan penyebabnya masih didalami oleh petugas. Kejadian laka lantas itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB," kata Tony.