Merdeka.com - Ridwan alias Tompel (18), pelajar SMK Budi Utomo yang nekat menyiram air keras ke dalam bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol dan mengakibatkan korban luka, beberapa waktu lalu, telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (26/2). Tompel divonis dua tahun penjara, karena terbukti melanggar pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan yang membuat orang lain luka.

"Dari keterangan saksi dan keterangan terdakwa yang mengakui melakukan tindakan tersebut serta barang bukti yang ada. Mengadili terbukti secara sah melakukan tindak penyiraman dipidana dengan 2 tahun penjara," kata Majelis Hakim, Sabarulina Ginting, yang memimpin jalannya persidangan, Rabu (26/2).

Vonis ini lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut Tompel 3 tahun penjara dalam persidangan sebelumnya. "Putusan ini didasari karena terdakwa, Sudah berdamai, meminta maaf, menyesali, sopan, masih muda dan diharapkan bisa memperbaiki," jelas Sabarulina.

Sidang putusan ini, dimulai sekitar pukul 15.15 WIB. Hadir dalam persidangan, beberapa korban yang telah tersiram air panas dan juga teman-teman Tompel yang masih menggunakan seragam sekolah.

Atas putusan ini, pengacara Tompel mengaku masih pikir-pikir untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.