Merdeka.com - Ribuan pengemudi angkutan online rencananya akan melakukan demo dengan titik kumpul di Parkir Timur Senayan. Aksi mereka sebagai bentuk penolakan Permenhub 32 tahun 2016 tentang mewajibkan jasa angkutan online dengan menggunakan SIM A Umum.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, para sopir angkutan online itu akan melakukan aksi demo ke Istana, Kementerian Perhubungan, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, sebanyak 614 personel kepolisian akan melakukan pengamanan.

"Adapun kuat pengamanan yakni 614 personel gabungan yang berasal dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat," kata Awi di kantornya Senin (22/8).

Dari pemberitahuan yang disampaikan koordinator aksi, Awi menyebutkan massa yang ikut demo diperkirakan berjumlah 1.000 orang. Tadi malam, Minggu (21/8) pada pukul 18.30-19.30 WIB, oleh Wakapolda Metro Jaya, para korlap demo dan operator jasa angkutan online ini dikumpulkan di biroops Polda Metro Jaya.

"Pertemuan bukan lain untuk diberikan arahan agar demo tidak anarkis dan tidak melaksanakan konvoi. Karena rencana demo konvoi, maka Dirintelkam Polda tidak menerbitkan STTP. Tapi tetap kita siapkan pengamanan. Yang tidak kita setujui adalah konvoinya, kecuali memakai bus untuk menuju obyek demo," tuturnya.

"Mereka memprotes Permenhub 32 tahun 2016 yang mewajibkan jasa angkutan online dengan menggunakan SIM A Umum, kendaraan harus di KIR, kendaraan harus balik nama atas nama perusahaan. Sehingga dianggap merugikan individu pemilik kendaraan," tutupnya.