Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak revisi UU KPK, koalisi masyarakat antikorupsi gandeng Demokrat

Tolak revisi UU KPK, koalisi masyarakat antikorupsi gandeng Demokrat koalisi masyarakat sipil antikorupsi tolak revisi UU KPK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Rencana revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dikecam banyak pihak lantaran dianggap melemahkan kewenangan lembaga antirasuah tersebut. Salah satunya disuarakan oleh koalisi masyarakat sipil antikorupsi.

Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho menjelaskan, koalisi masyarakat sipil antikorupsi untuk melobi sejumlah partai untuk menolak revisi tersebut.

Dia menjelaskan, partai yang pertama dilobi adalah Partai Demokrat. Demokrat sendiri mengatakan akan mendukung gerakan tolak revisi tersebut.

"Meminta kepada Demokrat untuk menolak revisi Undang-undang KPK ini sekaligus juga tadi ada simbolisasi penyerahan petisi sebanyak 34 ribu itu petisi penolakan KPK dibunuh," kata Emerson saat mendeklarasikan gerakan tolak RUU KPK, di Menteng, Jumat (9/10).

Emerson menegaskan, lobi fraksi di DPR untuk menolak RUU KPK ditujukan kepada semua fraksi di DPR. Termasuk enam partai yang mengusung RUU tersebut.

"Ya semua. Semua partai kita lobi. Kemarin kita juga sudah hubungi PKS, mereka baru bisa kasih tanggapan Kamis," ujarnya.

Emerson menambahkan, selain meminta dukungan kepada partai-partai, pihaknya juga meminta dukungan kepada masyarakat dengan cara membuat petisi di change.org.

"Dalam waktu kurang dari dua hari, petisi ini sudah didukung hampir 34 ribu orang," ujarnya.

Dukungan ini turut dihadiri anggota Partai Demokrat, Amir Syamsudin, Didi Irawadi Syamsudin, Inggrid Kansil, Ichsan Modjo, dan Kastorius Sinaga.

Seperti diketahui, sejumlah fraksi di DPR tetap ngotot melakukan pembahasan usulan revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). PDIP, PKB, NasDem, Hanura, Golkar dan PPP diketahui sebagai partai yang mengusung revisi tersebut.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Baca Selengkapnya
Anies Siap Hadiri Adu Gagasan Anti Korupsi di KPK

Anies Siap Hadiri Adu Gagasan Anti Korupsi di KPK

KPK akan mengundang tiga pasangan capres-cawapres pada 17 Januari 2024 untuk membahas persiapan menjelang Penguatan Anti Korupsi.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
1 Anggota KKB Ditangkap Saat Membaur dengan Masyarakat di Puskesmas Ilaga, Ini Tampangnya

1 Anggota KKB Ditangkap Saat Membaur dengan Masyarakat di Puskesmas Ilaga, Ini Tampangnya

Polisi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan berkatan KKB.

Baca Selengkapnya
Soal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan

Soal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan

"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan

Baca Selengkapnya