Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak kartu identitas kerja, buruh migran demo di Victoria Park

Tolak kartu identitas kerja, buruh migran demo di Victoria Park Buruh Migran demo di Victoria Park. ©2013 Merdeka.com/Migran Care

Merdeka.com - Ribuan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong berunjuk rasa menuntut penghapusan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), Minggu (1/9). Mereka beralasan, program itu menjadi ajang pemerasan bagi BMI. Tujuannya bagus, namun pelaksanaan bobrok dan koruptif.

"Kami juga menuntut supaya pemerintah Indonesia melindungi Kartika, seorang BMI yang disiksa majikan di Hong Kong. Jangan sibuk Konvensi, ingat nasib rakyat," ujar Tri Sugito dan Nur Utami kepada Bara JP Migran Center.

Unjuk rasa dimulai dari Victoria Park, kemudian para buruh itu berjalan kaki ke Konsulat Jenderal RI (KJRI), dan kembali lagi ke Victoria Park.

Tri Sugito menjelaskan, pemerintah telah mengumumkan bahwa biaya KTKLN gratis. Namun pada kenyataannya, bisa sampai Rp 5 juta dan tempat pembuatan tidak di semua daerah. Padahal, dia melanjutkan, KTLN tidak jelas manfaatnya di luar Indonesia.

"Ketika kita mengalami masalah di luar negeri, KTKLN tidak diperlukan. Jadi untuk apa pemerintah memeras rakyatnya sendiri? Kami baca, Preiden SBY sedang ke luar negeri. Mampir saja ke Hong Kong, dengarkan keluhan migran," ujarnya.

Berdasar aturan, KTKLN merupakan kartu identitas bagi TKI dan sekaligus sebagai bukti bahwa TKI yang bersangkutan telah memenuhi prosedur untuk bekerja ke luar negeri. Kartu juga berfungsi sebagai instrumen perlindungan baik pada masa penempatan (selama bekerja di luar negeri) maupun pasca penempatan (setelah selesai kontrak dan pulang ke tanah air).

KTKLN berbentuk smartcard chip microprocessor contactless dan menyimpan data digital TKI yang dapat di-update dan dibaca menggunakan card reader. Dasar hukumya UU No 39 Tahun 2004, Pasal 62 ayat (1): "Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri, wajib memiliki dokumen KTKLN yang dikeluarkan oleh Pemerintah."

Bara JP Migran Center, adalah kembaga yang didirikan Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP), yang khusus memberi layanan hukum kepada para migran di seluruh dunia.

Migran yang dianiaya majikan di Hong Kong adalah Kartika Puspitasari. Dengan hanya memakai popok, ia diikat di kursi dan ditinggal majikan berlibur selama lima hari ke Thailand, tanpa makanan dan minuman.

Seperti diberitakan South China Morning Post, atas tindakan keji tersebut, majikan Kartika, pasangan suami-istri Tai Chi Wai (42) dan Catherine Au (41) ini menjalani sidang perdana mereka di pengadilan setempat, Jumat (23/8). "Tapi pemerintah koq malah cuek," kata Nur Utami.

Keduanya membantah seluruh dakwaan. Dalam persidangan terungkap, keduanya kerap mengikat Kartika setiap kali keluar rumah atau tidur. Bahkan, majikan perempuan, Au, pernah menggunakan pisau pemotong kertas untuk melukai tangan dan perut Kartika.

Kepala Kartika juga pernah dibenturkan pada keran air dan pernah dipukuli dengan rantai sepeda dan sepatu. Lebih parah lagi, kedua terdakwa menempelkan setrika pada lengan dan wajah Kartika hingga hangus.

Perbuatan keji dilakukan terhadap Kartika dalam dua tahun, hingga akhirnya Kartika berhasil kabur pada Oktober 2012 lalu.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Gratis! Cara Mudah Ganti e-KTP Rusak atau Hilang, Sehari Jadi
Gratis! Cara Mudah Ganti e-KTP Rusak atau Hilang, Sehari Jadi

Pemerintah telah menyediakan layanan mengganti KTP rusak gratis.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis
Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis

Karyoto mengharapkan dibukanya markas polisi dan TNI sebagai tempat penitipan tersebut masyarakat yang ingin berpegian ke luar kota merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Tergeletak di Jalanan Makassar, Berambut Panjang & Ada Luka Lecet di Pelipis
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Tergeletak di Jalanan Makassar, Berambut Panjang & Ada Luka Lecet di Pelipis

Mayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.

Baca Selengkapnya
PLN Siapkan 10.000 Kursi Mudik Gratis, Begini Cara Daftarnya
PLN Siapkan 10.000 Kursi Mudik Gratis, Begini Cara Daftarnya

Pendaftaran program 'Mudik Asyik Bersama BUMN' ini pun sudah dibuka pada tanggal 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya
Muncul Usulan Pembentukan Kementerian Makan Siang Gratis, Mungkinkah?
Muncul Usulan Pembentukan Kementerian Makan Siang Gratis, Mungkinkah?

Anggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta
Pemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta

tertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas

Baca Selengkapnya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya
Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya

Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.

Baca Selengkapnya