Merdeka.com - Seorang anggota polisi bertugas di Mapolda Sumatera Selatan berusaha kabur menggunakan mobil saat dirazia di sebuah diskotek di Palembang, Minggu (7/6). Bahkan, polisi tidak diketahui namanya itu nekat menabrak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel dan awak media yang meliput razia.

Beruntung, mobil Mitsubishi Mirage warna putih BG 1047 TC dikendarainya tidak menabrak siapapun. Mobil baru bisa terhenti setelah menabrak tiga mobil pengunjung. Mereka baru keluar setelah didesak petugas. Dari dalam mobil itu ada seorang wanita muda. Keduanya pun akhirnya diinterogasi petugas.

"Apa-apaan ini, saya anggota. Saya tidak mau diperiksa," kata pengemudi mobil itu saat diperiksa petugas, seraya menunjukkan kartu anggota polisi dari dalam dompetnya.

Setelah situasi tenang, razia pun kembali dilakukan dengan masuk ke dalam diskotek dan memeriksa urine para pengunjung satu per satu. Meski sempat diwarnai penolakan dari para pengunjung dengan alasan tidak bisa kencing, tapi tes urine berjalan lancar.

Dari pemeriksaan, ditemukan 33 pengunjung dinyatakan positif menggunakan narkoba. Mereka terdiri dari delapan perempuan dan 25 laki-laki. Selain itu, sebanyak sepuluh orang aparat dan satu sipir lembaga pemasyarakatan juga berhasil diangkut dalam razia malam itu. Mereka dibawa ke kantor BNN Sumsel buat didata.

Kabid Rehabilitasi BNN Sumsel, Ahmad Bustari mengatakan, 33 orang positif menggunakan narkoba tersebut akan dilakukan pendampingan medis. Hal itu dilakukan agar dapat menghasilkan keputusan apakah mereka ini adalah pecandu atau juga sebagai pemilik jaringan. Sedangkan bagi aparat ikut diciduk akan dikembalikan ke satuannya.

"Untuk anggota yang berusaha menabrak kita serahkan ke provost untuk diproses. Sedangkan yang lain kita bawa ke kantor," kata Bustari, Minggu (7/6).

Dijelaskan Bustari, razia ini dilakukan dalam rangka program merehabilitasi seratus ribu pecandu narkoba. Apalagi, saat ini di Sumsel sudah sangat banyak pengguna barang haram itu.

"Sasaran kita kafe, diskotek, atau tempat hiburan malam dan penginapan. Ini terus kita lakukan," tambah Bustari.