Tolak Bupati Purwakarta ke Jakarta, demonstran bawa keranda mayat
Merdeka.com - Puluhan massa mengatasnamakan solidaritas umat Islam menolak kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang akan menerima penghargaan apresiasi kebudayaan di Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia (FTI) Award X di Taman Ismail Marzuki (TIM) malam ini.
Massa melakukan aksinya dengan berorasi keagamaan menentang ucapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mengucapkan sampurasun bukan kalimat Assalamualaikum. Padahal Dedi seorang muslim.
"Kita tidak takut menentang ajaran yang bertentangan dengan Islam. Perbuatan-berbuatan syirik yang dilakukan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi," tegas salah satu demonstran yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui merdeka.com di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Senin (28/12).
Selain itu, demonstran juga membawa keranda mayat yang diletakkan di depan halaman TIM. Para demonstran berorasi sambil mengucapkan takbir.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar. Bupati musyrik tolak datang ke Jakarta," seru para demonstran.
Pantauan merdeka.com, para massa melakukan aksinya dengan tertib dan sejumlah aparat kepolisian juga berjaga mengamankan jalannya aksi tersebut. Terlihat beberapa petugas polisi mengatur lalu lintas dan situasi jalan di depan TIM lancar.
Dalam aksinya, mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster. Spanduk yang dibawa salah satunya berisi tulisan 'Warga Jakarta tidak ridho tanah kelahirannya diinjak oleh si raja syirik'.
Dalam aksinya, mereka juga memainkan alat musik Rebana. Salah seorang demonstran membantah mereka adalah anggota salah satu ormas.
"Kami bukan FPI, bukan salah satu ormas Islam. Kami masyarakat Islam se-Jakarta dan sekitarnya," kata salah satu demonstran.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum ProJo Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan Relawan di Istana
Budi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Denpasar dan Badung Dilanda Banjir
Hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Kepala Desa Jaga Pemilu 2024 Agar Damai dan Tak Ada Kecurangan
"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya