Tolak buka pintu toilet, 7 mahasiswi di Aceh Barat dianiaya ibu kos

Merdeka.com - Tujuh mahasiswi perguruan tinggi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dianiaya oleh ibu kos karena menolak kehendak suaminya yang dinilai tidak wajar. Sebabnya, suami ibu kos itu meminta supaya para mahasiswi itu membuka pintu kamar mandi saat mereka berada di dalamnya.

"Ibu kos meminta kami membuka pintu kamar mandi yang kami tempati untuk suaminya, mana mungkin kami buka karena kami perempuan semua yang mandi di situ," kata Neka Virdama, salah seorang mahasiswi di Meulaboh, seperti dilansir dari Antara, Selasa (28/4).

Kepada sejumlah wartawan yang mendatangi lokasi tersebut Neka mengatakan, akibat menolak permintaan ibu kos itu beberapa di antara rekannya mengalami luka memar pada paha dan tangan akibat dipukul dengan benda keras.

Pemukulan itu dilakukan oleh ibu kos, dibantu tiga adik perempuannya. Karena tidak tahan, salah seorang rekan mereka berhasil kabur dan melaporkan hal itu kepada aparat Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.

Setelah kejadian itu, beberapa mahasiswi mengaku trauma. Aparat desa menyarankan supaya mereka segera pindah tempat. Apalagi keluarga ibu kos itu tidak ingin persoalan tersebut diselesaikan secara adat gampong.

"Kita sudah berupaya menawarkan persoalan pemukulan ini diselesaikan secara gampong, tapi si pelakunya malah tidak mau mengikuti sanksi adat. Jadi kami serahkan sepenuhnya kepada mahasiswi untuk dilaporkan ke polisi," kata tokoh adat Gampong setempat, Zinal Abidin.

Ada beberapa poin tuntutan dalam kasus pemukulan itu. Yakni supaya dapat diselesaikan secara hukum adat yakni membayar seluruh biaya pengobatan korban, memotong satu ekor kambing, serta melakukan ritual tepung tawar ke semua korban.

Sementara itu, Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai melalui Kapolsek Mereubo Dhiza, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian itu. Tetapi, perkara ini sudah diserahkan kepada aparat desa untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan.