Merdeka.com - Setelah 16 tahun terhenti pengerjaannya sejak tahun 1998, proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) kini dikerjakan kembali. Peletakan batu pertama (ground breaking) dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada Jumat 17 Oktober lalu di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Dalam acara peresmian ini hadir pula Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT) M Choliq, serta Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto.

Tol Becakayu terdiri dari dua seksi, Seksi I (Kasablanka-Jaka Sampurna) dengan panjang 11 km dan Seksi II (Jaka Sampurna-Duren Jaya) dengan panjang 10,04 km. Jalan tol dengan nilai investasi 7,2 triliun rupiah ini nantinya akan dikelola oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tanggal 16 Desember 2011 lalu. Masa konsensi pembangunan jalan tol ini adalah selama 45 tahun.

“Kami berharap pembangunan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu yang didukung oleh pendanaan yang kuat dan mitra yang profesional, dapat dilaksanakan dengan baik dan mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT),” ucap Menteri PU dalam sambutannya.

Dengan dilanjutkannya pembangunan Tol Becakayu diharapkan dapat membantu memberikan solusi nyata untuk mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek. Menteri PU mengajak Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat beserta jajarannya untuk ikut mendukung proyek pembangunan jalan tol ini dengan membantu percepatan pengadaan tanah. Dengan mempercepat pengadaan tanah, pembangunan jalan tol dapat segera dimulai dan dikerjakan di seluruh ruas jalan.