Merdeka.com - Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) yang juga Ketua ormas Mega-Bintang, Mudrick M Sangidoe memprotes keras penyalahgunaan area Solo Car Free Day (CFD) sebagai ajang kampanye pilpres salah satu calon pasangan capres dan cawapres. Area CFD di Jalan utama Slamet Riyadi tersebut merupakan ruang publik yang seharusnya dimanfaatkan warga untuk jalan-jalan, berolahraga atau tempat rekreasi. Namun akhir-akhir ini dipenuhi dengan spanduk dan banner, serta acara sosialisasi salah satu capres.

"Area CFD itu bukan untuk ajang kampanye. Kalau masih nekat, nanti akan saya penuhi gambar dan spanduk Prabowo. Itu kan juga white area, tidak boleh dipasangi gambar capres atau cawapres," ujar Mudrick kepada wartawan, Senin (2/6).

"Kalau sampai ada alat kampanye partai atau tokoh untuk kegiatan politik jelas kegiatan itu dilarang," tambahnya.

Mudrick meminta Pemkot Solo agar bersikap tegas terhadap pelanggaran itu. Apabila ada pihak yang mengajukan izin kegiatan berbau politik supaya ditolak. Seandainya ada kegiatan terbuka yang berupaya menarik simpati pengunjung CFD supaya dibubarkan.

Mudrick pun mengaku telah mengungkapkan keluhannya itu kepada pejabat di lingkungan Pemkot Solo secara lisan, namun hingga saat ini tidak ada tanggapan. Sehingga pihaknya berencana mengirimkan surat kepada Wali Kota Solo yang ditembuskan jajaran Muspida.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajad mengatakan pelarangan terhadap aktivitas berbau politik di CFD sudah berulang kali disosialisasikan. Namun masih ada beberapa pihak yang tetap saja melanggar.

"Kami sebenarnya telah melarang CFD untuk digunakan kegiatan politik. Sosialisasi kami lakukan dengan memasang spanduk di beberapa tempat strategis, seperti di depan Taman Sriwedari. Namun masih juga ada yang melanggar," pungkasnya.