TNI AL terjunkan KRI Imam Bonjol amankan Selat Malaka
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menambah kekuatan di Selat Malaka. Penambahan tersebut dilakukan karena lautan yang berada di antara Malaysia dan Indonesia itu merupakan jalur tersibuk di dunia, diyakini berpotensi mengganggu keamanan dalam negeri.
"Pastinya kita semua sudah tahu, kalau jalur Selat Malaka itu merupakan jalur tersibuk dan terpadat di dunia, sehingga harus diawasi karena berpotensi ancaman bagi daerah kita," ujar Komandan KRI Imam Bonjol, Mayor Laut (P) Ali Setiandy, Kamis (28/1), demikian dikutip dari Antara.
Ali menambahkan, bentuk ancaman tersebut ada beberapa hal, seperti masalah penyeludupan narkoba, perdagangan manusia, ilegal fishing, perompak laut, serta beberapa kegiatan ilegal lainnya yang menjadi ancaman.
Oleh karena itu, dengan adanya KRI Imam Bonjol di wilayah perairan Aceh, akan lebih fokus untuk memperkuat wilayah teritorial Indonesia, agar bisa mencegah berbagai kegiatan di laut, yang dapat menjadi ancaman.
"Tugas utama kami adalah melakukan patroli rutin, untuk memperkuat pengamanan wilayah teritorial Indonesia, agar bisa mencegah hal-hal buruk yang dapat mengancam wilayah kedaulatan negara kita ini," tutur Ali Setiandy.
Ali menambahkan, sektor pengamanan tersebut akan terus berlanjut dalam bentuk patroli di wilayah Selat Malaka. Bahkan, bukan hanya KRI Imam Bonjol saja. Akan tetapi, banyak KRI lainnya yang berada di laut untuk menjaga kedaulatan Indonesia.
Sebagaimana disebutkan oleh Komandan KRI Bonjol, kecanggihan KRI IBL 383 adalah memiliki kemampuan untuk melaksanakan perburuan kapal selam, serta mampu pula melakukan serangan udara.
KRI IBL 383 itu juga dilengkapi dengan senjata RBU, Meriam 57, Meriam 20, mitraliur dan berbagai perlengkapan lainnya untuk mendukung patroli di wilayah perairan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaPara prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaHal itu ia ungkap saat puncak Peringatan Hari Juang TNI AD ke-78
Baca SelengkapnyaSebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca Selengkapnya