Merdeka.com - Terkuaknya keterlibatan empat anggota TNI AD dalam aksi brutal komplotan pita kuning memunculkan spekulasi keikutsertaan anggota TNI AL. Apalagi, kekerasan itu dilakukan dua ratusan pria cepak sebagai aksi balas dendam kematian Kelasi Arifin, anggota TNI AL.

Menanggapi hal itu, Kapuspen Mabes TNI Laksda Iskandar Sitompul mengatakan, Panglima TNI sudah memerintahkan kepada setiap kepala staf untuk mengusut dugaan keterlibatan anggota masing-masing.

"Bilamana anggotanya diduga terlibat, maka langsung dijalankan fungsi pembinaan, dan kepala staf berhak langsung menghukum," ujar Iskandar kepada merdeka.com, Sabtu (21/4).

Iskandar membantah pihak AL tidak melakukan penyelidikan sebagaimana yang sudah dilakukan TNI AD. Menurutnya, sebelum ada bukti-bukti dan saksi-saksi yang kuat, TNI AL tentu tidak akan mempublikasikan siapa yang terlibat.

"Kalau belum ada, apa yang mau diumumkan? Ada pepatah, lebih baik melepaskan 10 orang bersalah, ketimbang menghukum satu orang yang tidak bersalah," kata Iskandar.

Iskandar memastikan Polisi Militer AL terus menyelidiki dugaan keterlibatan anggotanya. Mabes TNI juga terus berkomunikasi dengan pihak TNI AL.