TNI AL gagalkan penyelundupan 1 ton tenggiling ke Malaysia
Merdeka.com - Sebanyak 1 ton tenggiling diamankan tim gabungan Lantamal I dan Mabes TNI AL dari satu gudang di Medan. Satwa dilindungi itu diketahui akan diselundupkan ke Malaysia.
"Sekitar 1 ton tenggiling ini diamankan t gabungan WFQR (Western Fleet Quick Respone) Lantamal I dan Tim Libas Dispamal (Dinas Pengamanan TNI Angkatan Laut) Mabes AL Jakarta dari kawasan Pergudangan 77 Titi Papan, Jalan Yos Sudarso, Medan Belawan, Senin (12/6) malam," kata Kadispen Lantamal I, Mayor Laut Sahala Sinaga, Selasa (13/6).
Penggerebekan gudang itu diawali dengan penyelidikan dan pengintaian yang dilakukan tim gabungan. Mereka bergerak setelah memastikan adanya kegiatan untuk melakukan penyeludupan tenggiling di lokasi itu.
Tim gabungan melakukan penggererebekan sekitar pukul 19.30 WIB. "Sempat terjadi perlawanan dari beberapa orang pelaku yang merupakan pekerja. Mereka mengunci semua pintu gudang dari dalam. Namun, tim berhasil masuk dengan mendobrak pintu gudang," papar Sahala.
Di dalam gudang, tim menemukan 199 ekor tenggiling dalam keadaan hidup, 24 ekor sudah mati, 5 karung besar kulit tenggiling basah, serta 4 karung besar kulit tenggiling kering.
"Total terdapat 223 ekor tenggiling plus 5 karung kulit basah dan 4 karung kulit kering. Beratnya kurang lebih 1 ton," jelas Sahala.
Tim gabungan juga mengamankan 2 pelaku yang disinyalir merupakan pekerja dalam bisnis ilegal itu. Keduanya yakni Sudirman alias Aeng (43), warga Titi Papan, Medan, dan Ermanto (43) warga Kota Stabat, Langkat.
Berdasarkan penyelidikan, para pelaku mengambil tenggiling dari wilayah Kota Binjai, Langkat dan Jambi. Rencananya, satwa dilindungi itu akan diselundupkan ke Malaysia melalui jalur laut. Pelaku menyatakan nilai keseluruhan tenggiling itu mencapai Rp 2,5 miliar
"Menurut keterangan pelaku, tringgiling itu akan diselundupkan ke Malaysia lewat jalur laut. Kulit trenggiling itu akan diolah menjadi bahan pembuatan sabu-sabu," jelas Sahala.
Saat ini batang bukti dan kedua pelaku telah diamanakan di Pomal Lantamal I. Petugas masih melakukan pengembangan sekaligus mencari pelaku lain dalam sindikat penyelundupan tenggiling ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaZulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaEmas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca Selengkapnya