Tinggalkan keartisan, Dede Yusuf curhat saat jadi Wagub Jabar
Merdeka.com - Mantan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, buka-bukaan betapa rumitnya mengurus rakyat Jabar yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Pada 2008 lalu setelah diambil sumpah bersama Gubernur Ahmad Heryawan menjadi kepala daerah, lantas dia berkomitmen untuk menanggalkan segala aktivitas keartisan.
"Pekerjaan menjadi pejabat negara itu 24 jam. Saya benar-benar tidak bekerja itu hanya ketika tidur dan hari Minggu karena itu milik keluarga, saya nengok istri dan anak," kata Dede Yusuf di Bandung, Kamis (17/7).
Wagub Jabar periode 2008-2013 ini berkisah, menjadi pejabat negara tidak akan memiliki waktu banyak diluar mengurusi 45 juta warganya. "Bayangkan saja pagi-pagi jam tujuh sudah ada tamu dan dilanjutkan ke kantor. Lalu terus hingga jam 11 malam menerima tamu. Jadi tidak ada lagi waktu untuk mengurus yang lainnya," ujarnya.
Disinggung Wagub Jabar Deddy Mizwar (Demiz) yang kini mendapat kritik pedas karena masih memiliki peran aktif di sinetron religi selama puasa, Dede emoh berkomentar. Bagi dia, Demiz merupakan seniornya.
Dia hanya ingin menyampaikan apa yang dirasakan selama lima tahun menjabat kepala daerah. "Saya hanya ingin menyampaikan pengalaman dan apa yang telah dialami. Deddy Mizwar adalah senior saya. Coba bayangkan kalau jadi wagub lalu saya syuting kemudian dapat telepon dari presiden atau gubernur itu gimana," tuturnya.
Dede mengaku, ketika diambil amanah rakyat Jabar masih banyak hutang keartisan yang harus dituntaskan. Duit yang sudah dikantongi Rp 200 juta karena kontrak harus dikembalikan. "Saya murni melepas semua dunia keartisan, tidak ada lagi aktivitas syuting ketika menjabat wagub," katanya.
"Ketika ada beberapa produk ke saya datang dan dijelaskanlah bahwa saya sebenarnya sekarang ini adalah milik negara. Akhirnya perusahaan pun enggak ngotot walau kontrak saya ada, tapi saya kembalikan uang dan alhamdulillah beres," ucapnya.
Menurut dia, ketika terjun ke politik dan diberi mandat menjadi kepala daerah ada komitmen penuh yang harus ditanggung untuk kepentingan rakyat. Waktu dan tenaga harus dicurahkan untuk memperhatikan warga yang telah memberikan kepercayaan. "Karena segala urusan saya ditanggung negara," paparnya.
Meski secara aturan tidak ada larangan bahwa kepala daerah dilarang melakukan syuting, namun secara etika itu tidak baik. "Maka saat saya disumpah saya hentikan kegiatan keartisan," jelasnya.
Dia mengaku, lima tahun menjabat sebagai orang nomor dua di Jabar nyaris semua teman keartisannya hilang kontak. "Saya kan ketemu pejabat lagi, kalian lagi (wartawan), bahkan mungkin saya enggak kenal lagi Desi Ratnasari," imbuhnya berseloroh.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu pun ramai menjadi perbincangan setelah diunggah akun Instagram @jakarta.terkini
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaWanita ini pindah dari Jawa Tengah ke Papua. Kaget harga barang dan makan serba mahal.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini para artis ini menghabiskan momen bareng pasangan.
Baca Selengkapnya