Merdeka.com - Aksi perusakan empat rumah warga yang dilakukan oleh massa pendukung Prabowo - Hatta di Kweni, Bantul, Selasa (25/06) sore dinilai oleh ketua tim pemenangan Prabowo - Hatta, Herry Zudianto bukan merupakan penyerangan yang dilakukan secara sengaja. Menurut Herry, kejadian tersebut dipicu provokasi dari sejumlah pemuda dusun Kweni yang sedang berada di pinggir jalan.

Menurut informasi yang dia terima, setidaknya ada 20 pemuda yang sedang duduk-duduk di depan bengkel shock mobil sambil minum minuman keras. Saat rombongan massa kampanye dari lapangan Pendowoharjo lewat sekelompok pemuda tersebut melempari massa kampanye dengan batu.

"Massa tidak terima, lalu terjadi bentrokan. Karena pemuda dusun Kweni merasa kalah jumlah sehingga lari ke dalam kampung dikejar massa kampanye sambil melakukan pengrusakan di sekitar TKP," kata Herry lewat pesan singkat kepada merdeka.com.

Herry menambahkan sementara ini tim koalisi merah putih di Bantul masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Setelah ada hasil dari kepolisian bahan tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan mediasi.

"Laporan dari ketua tim merah putih di Bantul, menunggu hasil pihak kepolisian yang sedang melakukan sidik lapangan sebagai bahan untuk mediasi penyelesaian lebih lanjut oleh polisi," ujarnya.

Sementara itu untuk menghindari aksi kerusuhan lagi, Herry meminta semua pihak harus turus bertanggung jawab. Bukan hanya tim sukses saja tapi juga KPU dalam melakukan penjadwalan kampanye dan juga semua elemen masyarakat baik tokoh masyarakat dan warga.

"Ya perlu tanggung jawab semua pihak tidak hanya timses, tapi juga KPU mengatur jadwal, panwaslu, aparat, tokoh masyarakat dan juga pemda untuk lebih meningkatkan peran sesuai tugas masing-masing," tandasnya.