Timbulkan trauma, tes keperawanan masuk TNI harus dihapus
Merdeka.com - Diberlakukannya tes keperawanan bagi kandidat TNI Wanita menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak. Mereka menuntut dihilangkannya tes tersebut sebagai salah satu persyaratan kemiliteran karena dianggap melanggar hak setiap wanita.
Peneliti Indonesia dari Human Rights Watch, Andreas Harsaono mengatakan uji dua jari berarti dokter memasukkan jari-jarinya ke dalam vagina dan anus untuk menentukan apakah selaput daranya masih utuh.
"Pendekatan ilmiah ini mengatakan jika selaput dara berada antara jam 11 dan jam 1, itu berarti disebabkan karena kecelakaan. Tapi jika selaput dara berada di jam 6, berarti dimungkinkan hilang karena tindakan seks," jelas Andreas.
Di sisi lain, Direktur Advokasi Hak Perempuan Human Rights Watch, Nisha Varia mengatakan tes keperawanan yang berbahaya dan memalukan tersebut tidak mempengaruhi kekuatan pengamanan nasional. Oleh karena itu, mereka pun mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk menghapus tes ini.
Sebab, bagaimanapun tes ini dianggap menyiksa, memalukan, dan menimbulkan trauma bagi semua wanita. Tentunya, yang paling penting, tes ini sudah melanggar hak semua wanita di Indonesia maupun di dunia.
"Presiden Joko Widodo harus meluruskan militer dan segera menghapuskan persyaratan itu, dan mencegah semua rumah sakit militer untuk melakukan tes itu," ujar Nisha.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaTamara Tyasmara membantah anaknya Dante takut berenang karena trauma.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaGendang telinga pecah dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, trauma, atau masuknya benda asing ke telinga.
Baca Selengkapnya