Tim Satgas pastikan tidak ada desa fiktif yang terima dana desa
Merdeka.com - Ketua Tim Satgas Dana Desa Kacung Marijan membantah terkait kabar adanya desa fiktif yang menerima dana desa di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hal itu dipastikan setelah dirinya turun ke lapangan bersama anggota Satgas Saifullah Mashum dan Deny Hamdani. Hasilnya, tidak ditemukan bukti adanya desa fiktif dan tuduhan penggelapan dana desa oleh camat.
"Saya melihat langsung di desa itu telah dilakukan pembangunan jalan dari dana desa APBN tahun 2015," katanya, Senin (2/5).
Dirinya justru mengapresiasi mengapresiasi para pejabat desa dan masyarakat setempat yang berhasil melakukan pembetonan jalan utama sepanjang lebih dari 450 meter dengan anggaran Rp 262 juta.
Pengerjaan pembangunan jalan tersebut dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. "Melihat medan yang sangat berat dan kondisi naik turun, dengan dana sebesar itu tidak mungkin bisa dibangun jalan jika tanpa partisipasi penduduk setempat, Sementara itu 20 persen dana desa tahun 2015 belum cair karena terlalu mepet pencairan dananya," jelasnya.
Perihal desa fiktif, Tim Satgas Dana Desa menemukan fakta yang unik. Keempat desa yang diduga sebagai desa fiktif, ternyata sejak puluhan tahun yang silam tidak didiami oleh penduduknya karena tidak adanya sarana dan prasàrana jalan dan fasilitas umum yang memadai, belum lagi tidak ada aliran listrik.
Kacung Marijan menambahkan, dari segi struktur pemerintahan, keempat desa tersebut sebetulnya eksis dengan memiliki penduduk, perangkat desa, hingga bukti administrasi kependudukan.
Tetapi roda pemerintahan desa dikendalikan dari desa tetangga, yaitu Desa Tangkahan. Kepindahan secara massal penduduk desa ke desa lain tidak terlepas dari latar belakang sejarah. Berdasarkan keterangan masyarakat desa, pembentukan desa sesungguhnya sudah terjadi sejak tahun 1890an.
"Secara fisik memang kantor desa dibangun di desa Tangkahan yang letaknya di pinggir jalan raya. Penduduk keempat desa tersebut jika malam hari tinggal di desa-desa sekitar yang telah memiliki sarana dan prasarana pelayanan publik yang relatif memadai. Jika siang hari penduduk kembali berladang dan bercocok tanam di empat desa yang tidak lagi dijadikan tempat hunian," kata Kacung.
Dari tinjauan ke lapangan Kacung Marijan menyimpulkan, keempat desa tersebut tidak dihuni oleh penduduknya karena selama ini tidak ada pembangunan. Masyarakat tidak tahan jika harus tinggal di desa yang sama sekali tidak tersentuh oleh pembangunan.
"Karena itu desa-desa seperti ini harus mendapatkan kucuran anggaran pembangunan lebih besar lagi di tahun mendatang agar penduduknya mau kembali tinggal di desanya. Jangan malah dana desanya dihentikan," ujarnya.
Sebelumnya, banyak berita miring berkaitan dengan penyaluran dana desa di sejumlah daerah ternyata tidak mengandung kebenaran. Masyarakat diminta untu berhati-hati ketika menerima berita tentang dana desa.
Sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media, di Kabupaten Deli Serdang Sumut, tepatnya di Kecamatan Namorambe, ada empat desa dikabarkan fiktif yang menerima penyaluran dana desa tahun anggaran 2015, dan camat setempat diduga melakukan penggelapan dan korupsi dana desa untuk keempat desa tersebut. Keempat desa tersebut ialah Uruk Gedang, Gunung Berita, Rumah Keben dan Tanjung Selamat.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN mengingatkan seluruh kepala desa (kades) agar tidak menyalahgunakan dana desa untuk pemenangan pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnya20 orang terlibat timses Ganjar-Mahfud, kemudian 5 orang terlibat timses Prabowo-Gibran. 1 orang jadi timses AMIN
Baca SelengkapnyaBagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Tim TDK Todung Mulya Lubis
Baca SelengkapnyaJumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya