Tim SAR temukan jenazah mahasiswa tenggelam di Pantai Menganti
Merdeka.com - Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen, Amirudin (22), yang dilaporkan tenggelam di Pantai Menganti, Kebumen, Jawa Tengah.
"Korban pertama kali ditemukan oleh tim SAR gabungan pada pukul 11.45 WIB sekitar 500 meter ke arah timur dari lokasi kejadian," kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Cilacap, Mulwahyono di Cilacap, Minggu (18/1) seperti dikutip Antara.
Saat itu, kata dia, tim SAR gabungan sedang menyisir di sekitar lokasi kejadian dan melihat jasad manusia mengapung di permukaan laut.
Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jasad manusia yang diketahui sebagai Amirudin itu untuk dibawa ke pinggiran pantai.
"Setelah menjalani pemeriksaan, jenazah Amirudin langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," katanya.
Mulwahyono mengatakan musibah yang menimpa Amirudin terjadi saat korban bersama rombongan mahasiswa STAINU Kebumen berwisata di Pantai Menganti, Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen pada Sabtu (17/1).
"Berdasarkan keterangan saksi mata, Ahmad Al Anshor (26), yang juga salah seorang rekan korban, sesampainya di lokasi Amirudin terlihat sangat senang dan langsung berlari ke pinggiran tebing pantai. Ahmad Al Anshor langsung mengejar Amirudin," katanya.
Sesampainya di tempat itu, kata dia, Ahmad Al Anshor melihat Amirudin sudah terjatuh di laut dan berteriak meminta tolong.
Akan tetapi nahas, saat Ahmad Al Anshor hendak menolong korban, tubuh Amirudin langsung hilang terbawa ombak.
"Kami segera memberangkatkan tujuh personel Basarnas dengan peralatan pertolongan air ketika mendapat laporan mengenai kecelakaan laut itu. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir lokasi kejadian lewat darat dan laut," katanya.
Selain Basarnas, kata dia, upaya pencarian korban juga melibatkan Pos TNI Angkatan Laut Logending, Satuan Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor Kebumen, Kepolisian Sektor Ayah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, SAR Lawet Perkasa, keluarga korban, dan mahasiswa STAINU Kebumen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN Ungkap Bukti Temuan Pengurangan Perolehan Suara Anies-Cak Imin
Mereka memantau laman KPU, namun bukannya bertambah, suara AMIN justru raib.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Minta Bawaslu Jelaskan Lebih Detil Temuan Dugaan Kecurangan di 2.413 TPS
Bawaslu mengungkap, banyak terjadipermasalahan yang tersebar di berbagai wilayah
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Minta Relawan dan Saksi Kumpulkan Segala Bukti Pelanggaran Selama Pemilu 2024
Saat ini Timnas AMIN tengah mengumpulkan sejumlah bukti-bukti terkait.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi Kecurangan Pemilu, Timnas AMIN Siapkan 10 Juta Saksi Berlapis di Tiap TPS
Timnas AMIN mengerahan 10 juta saksi berlapis untuk mengantisipasi kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Hak Angket Kecurangan Pemilu: Ini Bukan Lagi Siapa Kalah Siapa Menang
Sementara terkait potensi gejolak akibat hak angket, kata Sudirman, hal itu tidak bisa dikaitkan.
Baca SelengkapnyaTim AMIN Siap Gugat Hasil Pilpres ke MK: Saksi Penting akan Hadir Namun Rahasia
Ari menyebut pertemuan dengan capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar rutin dilakukan.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Sebut Penghentian Penghitungan Suara di Kecamatan Masuk Pidana Pemilu
Tim Hukum AMIN mendesak KPU untuk menjelaskan hal tersebut
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca Selengkapnya